Paris, kota yang dikenal dengan keindahan seni, arsitektur, dan sejarahnya, juga memiliki kekayaan budaya yang tak kalah luar biasa, yaitu kebiasaan membaca yang sudah mendarah daging di masyarakatnya.Â
Sebagai seorang mahasiswa yang menjalani program student exchange, pengalaman saya tinggal di Paris memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana membaca menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari warga Paris.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat pertama kali tiba di stasiun kereta listik atau yang biasa disebut tram.Â
Saya terkejut menemukan pojok baca yang terletak di salah satu sudut yang tidak begitu mencolok. Di ruang tempat kecil ini terdapat buku-buku yang dapat dipinjam oleh siapa saja yang melintas.Â
Pojok baca ini bukan hanya sekadar tempat untuk mengambil buku, tetapi juga merupakan simbol dari kebiasaan membaca yang sangat dihargai di kota ini.Â
Bayangkan saja, di tengah kesibukan transportasi yang padat, Paris menyediakan ruang bagi para pengunjung atau warga untuk berhenti sejenak dan menikmati buku.
Jika kita berbicara tentang Paris, kita tidak bisa melewatkan peran perpustakaan dalam kehidupan kota ini. Paris bisa dibilang sebagai "negeri seribu perpustakaan". Ada lebih dari 800 perpustakaan di seluruh kota, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Setiap distrik memiliki perpustakaannya sendiri yang mudah diakses oleh siapa saja, mulai dari pelajar, pekerja, hingga wisatawan.Â
Salah satu perpustakaan paling terkenal adalah Bibliothèque nationale de France (BnF), yang menjadi salah satu perpustakaan terbesar dan paling penting di dunia.Â
BnF tidak hanya menyimpan koleksi buku yang sangat luas, tetapi juga menjadi tempat bagi berbagai kegiatan budaya, seperti seminar, pameran, dan acara literasi.Â
Selain itu, perpustakaan seperti Bibliothèque Mazarine yang terletak di jantung kota ini juga menawarkan atmosfer tenang yang cocok untuk para pembaca.
Masyarakat Paris sangat mendukung budaya membaca sejak dini. Banyak keluarga di Paris yang sudah mengenalkan anak-anak mereka dengan buku sejak usia sangat muda.Â
Toko-toko buku anak-anak yang indah tersebar di seluruh kota, menawarkan koleksi buku bergambar, cerita, dan novel yang dapat merangsang imajinasi anak-anak.Â
Kebiasaan membaca juga diajarkan di sekolah-sekolah melalui berbagai program literasi yang mendukung perkembangan akademis dan minat baca siswa.
Bahkan, di luar sekolah, banyak kafe dan toko buku yang menjadi tempat favorit bagi warga Paris untuk bersantai sambil membaca. Di area yang lebih artistik seperti Le Marais atau Montmartre, anda akan menemukan toko buku independen yang tidak hanya menjual buku tetapi juga menjadi tempat berkumpul bagi komunitas literasi yang gemar mendiskusikan berbagai topik. Toko buku Shakespeare and Company adalah salah satu toko buku legendaris yang menjadi pusat kegiatan budaya dan literasi.
Inisiatif pojok baca yang saya temui di stasiun Paris adalah contoh kecil dari semangat besar kota ini untuk membuat buku dapat diakses oleh semua orang.Â
Tidak hanya di stasiun, pojok baca juga sering ditemukan di berbagai tempat umum lainnya seperti taman, pusat perbelanjaan, dan bahkan di ruang tunggu rumah sakit. Tujuannya adalah untuk mempermudah warga atau wisatawan yang ingin membaca tanpa harus pergi ke perpustakaan atau toko buku. Dengan cara ini, membaca menjadi aktivitas yang menyenangkan, praktis, dan dapat dilakukan kapan saja.
Kebiasaan membaca yang kuat di Paris bukan hanya karena kecintaan masyarakat terhadap buku, tetapi juga karena pemahaman bahwa literasi adalah kunci untuk kemajuan sosial dan budaya.Â
Pemerintah Prancis secara aktif mendukung kebijakan literasi dan menyediakan berbagai fasilitas untuk memperkenalkan literasi kepada masyarakat luas.Â
Selain itu, Paris juga memiliki tradisi panjang dalam dunia sastra. Banyak penulis besar yang lahir dan tumbuh di kota ini, sehingga kebiasaan membaca pun tumbuh subur seiring berjalannya waktu.
Pengalaman saya selama tinggal di Paris memperlihatkan betapa mendalamnya budaya membaca di kota ini. Dari pojok baca di stasiun hingga perpustakaan-perpustakaan besar dan toko buku independen, Paris membuktikan bahwa membaca bukan hanya aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga merupakan bagian penting dari identitas kota ini.Â
Dengan ribuan perpustakaan dan ruang baca yang tersebar di seluruh kota, Paris memang layak disebut sebagai "negeri seribu perpustakaan". Masyarakat Paris tidak hanya membaca untuk memenuhi rasa ingin tahu, tetapi juga untuk merayakan kekayaan budaya dan sejarah literasi yang terus hidup dalam setiap sudut kota.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H