Selain Albert Einstein, Bill Gates ternyata memiliki sindrom Asperger, yakni suatu kelompok dalam spektrum autism yang menunjukkan suatu keterlambatan motorik, khususnya keterlambatan bicara. Pendiri Microsoft ini juga memiliki Gerakan yang khas saat berkonsentrasi, dan menghindari kontak mata dengan orang lain, yang kita ketahui bersama bahwa itu adalah gejala spektrum autisme.
      Contoh anak autisme yang genius pada saat ini, salah satunya adalah Jacob Barnett, ia menghebohkan publik karena memiliki IQ diatas Albert Einstein, di usia yang sangat muda yaitu 13 tahun, ia sudah kuliah dan menjadi ahli fisika padahal teman seusianya masih di sekolah dasar. Sejak usia dini, Jacob memang menunjukkan gejala – gejala autisme seperti tidak suka menatap mata orang lain dan berhenti bicara. Tetapi sang ibu tetap merawatnya dan tidak memaksakan sang anak untuk seperti anak kebanyakan. Hingga sang ibu menyadari bahwa anaknya menyukai sains dan matematika maka sang ibu memfokuskannya pada kedua hal tersebut. Maka berkat dorongan sang ibu, ia sudah tamat sekolah pada umur delapan tahun, dan mempublikasi jurnal sains saat berumur sebelas tahun. Bahkan ia sudah menjadi pembicara untuk memotivasi anak muda pada saat umur tiga belas tahun, diumur lima belas tahun ia sudah melanjutkan S2 jurusan fisika teoritik, dan menjadi mahasiswa termuda, dan saat ini ia sudah berumur dua puluh empat tahun dan berprofesi menjadi penulis dan pengusaha.
Nah, untuk itu pentingnya mendiagnosis sedari dini agar anak autis tersebut mendapat penanganan yang cepat dan tepat, mereka juga bisa menjadi orang yang berprestasi dan genius di masa depan.
Referensi :
https://hellosehat.com/mental/masalah-perkembangan-dewasa/kenapa-autisme-biasanya-cerdas/