Kamipun memasuki wilayah domba tersebut, lalu kami memberi makan hewan yang telah diberi tadi. Saya kira domba nya hanya beberapa saja, tapi ternyata terdapat banyak sekali domba hingga belasan domba. Sangat lucu sekali domba domba disana. Saya pun memberika makan ke domba itu dan sesekali untuk memotret domba itu. Tanpa disangka-sangka terdapat domba dibelakangku dan domba itu menabrakku hingga hampir terjatuh. Saat itu juga saya pergi dari sekumpulan domba itu.
Setelah dari tempat domba, lalu pergi menuju tempat ternak yaitu sapi. Ternyata terdapat banyak sekali sapi-sapi. Dari yang jenisnya hitam, hitam putih, dan juga coklat. Tetapi saat saya ingin masuk ternyata oleh petugasnya tidak diperbolehkan untuk masuk karena rawan atau takut terjadi hal-hal yang tidak baik. Akhirnya hanya bisa melihat dari luar pagar saja.
Lalu saya melanjutkan dengan melihat bebek, angsa, burung dan ayam. Ternyata terdapat beberapa ungags ayam yang memiliki jenis yang unik. Salah satunya yang saya lihat adalah ayam kalkun yang bertumbuh besar dan bulunya cantik. Lalu terdapat juga kolam kecil didalam kendang ungagsnya.
Selain itu juga terdapat kolam ikan yang cukup luas. Saya memberi makan beberapa macam ikan yang berwarna-warni disana. Kami juga dapat memberi makan dipinggi kolam ikan.Â
Di sebelah kolam ikan, ternyata terdapat area bermain anak. Kalau kalian membawa sepupu kalian yang masih kecil, bisa menjadi area bermain agar mereka tidak rewel. Mungkin bagiku tempat bermain untuk anak-anak cukup luas karena terdapat rumah-rumahan kecil, jembatan mini dari bambu lalu terdapat juga ayunan yang kemungkinan bisa dinaiki oleh orang dewasa.
Memasuki waktu duhur, kamipun istirihat terlebih dahulu mengobrol Bersama pengunjung lain. Karena terdapat fasilitas mushola untuk tempat pengunjung melakukan ibadah jadi kamipun melakukan sholat terlebih dahulu.Â
Karena kami sudah lelah, kami juga memesan makan di warung-warung disekitar tempat wisata. Kami memesan makan yaitu ayam goreng dengan lalapan nya dengan harga Rp20.000 yang menurut kami sangat terjangkau dengan harga tersebut.Â
Setelah makan, kami mengobrol lagi dan lagi. Tanpa disangka-sangka disana saya bertemu dengan pengunjung lain yang sama-sama ingin melihat sapi. Akhirnya saya mengobrol dengannya. Dia mengajak saya untuk melihat lagi karena ia juga meminta saya untuk ditemenin untuk melihat domba.
Setelah kami melihat domba, ternyata di peternakan sapi sudah bisa dikunjungin oleh wisatawan tetapi harus bergantian. Karena banyak yang ingin melihat sapi tersebut jadi kamipun harus mengantrinya. Kami cukup lama untuk mengantrinya mingga 15 menitan.Â
Akhirnya kamipun dapat masuk ke peternakan sapi. Kami dapat melihat-lihat beberapa sapi, tetapi saat kita melihat kami tetap harus dengan pawang sapinya dan diawasi olehnya. Kami juga ditawarkan untuk memeras susu sapi oleh penjaganya. Awalnya kami menolaknya karena takut kami ditendang oleh sapi sapi disana. Tapi akhirnya kami juga penasaran, sehingga akhirnya kami berani untuk melakukannya.
Kami saling bergantian untuk memeras susu sapinya. Saat saya sedang memeras sapinya, saya kira sangat mudang untuk melakukannya. Tetapi saat saya mempraktikan sendiri itu ternyata tidak semudah dilihat saja. Ternyata susah juga melakukannya. Kami juga ditawarkan oleh penjaganya untuk mencoba secara langsung minum air susu tersebyt. Tapi saya menolaknya karena saya tidak berani meminumnya langsung. Dan teman saya yang berani itu mencoba meminum air susu langsung. Katanya teman saya terasa enak tetapi rasanya hambar.