Mohon tunggu...
Firsty Elsa
Firsty Elsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Halaqah Cinta Gagas dan Nindhy

22 November 2021   11:27 Diperbarui: 22 November 2021   11:50 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal pertama yang disampaikan penulis adalah ucapan selamat dan pesan untuk pengantin dan keluarganya. Keluarga pengantin wanita menyampaikan ucapan selamat sekaligus memaparkan beberapa aspek dalam menjalani kehidupan pernikahan. Mereka juga menuliskan doa terbaik untuk anak-anaknya yang baru saja menikah. Sementara itu, dari pihak keluarga laki-laki menyampaikan pesan bahwa mereka sangat bahagia atas pernikahan Gagas dan Nindhy. Mereka juga menuliskan beberapa harapan baik untuk pernikahan anaknya.

Bab yang menarik perhatian adalah tulisan yang ditulis oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.Ap. Beliau menyampaikan makna pernikahan dalam pandangan islam. Beliau juga memberikan contoh cerita dari kisah Rasulullah yang memperlakukan istrinya dengan sangat mulia. Di akhir kalimat, Muhajir Effendy tidak lupa memberikan doa terbaik untuk Gagas dan Nindhy sebagai pengantin baru.

Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si menyampaikan tentang definisi kebahagiaan. Seperti yang kita ketahui, kebahagiaan setiap orang itu berbeda-beda. Tergantung pribadi mengikapinya bagaimana. Namun, kita bisa mengeksplorasi diri dari dimensi rasa. Semua orang yang bisa meraih apa yang diinginkannya dalam kebaikan, tentu mereka akan merasakan kebahagiaan. Sama halnya dalam pernikahan, dalam buku ini tertulis ada seseorang yang meminta temannya untuk menjadi saksi dalam pernikahan anaknya, beliau menyampaikan hal itu dengan sangat bahagia. Cinta membuat seseorang diliputi kebahagiaan. (hal. 29)

Dalam Al-Quran, kehidupan keluarga yang paling banyak dikisahkah adalah keluarga Ibrahim AS. Dalam keluarga beliau, semuanya adalah teladan. Diri Ibrahim AS tergambar sebuah kesempurnaan seorang ayah dalam menggauli istri-istrinya dan dalam mendidik putranya. Siti Sarah dan Siti Hajar juga menjadi teladan sebagai seorang istri yang patuh, setia, dan penuh kasih sayang kepada suami dan anak-anaknya. Cerita kehidupan keluarga Ibrahim ini juga tertulis dalam buku catatan nasihat pernikahan ini.

Orang yang pernikahannya kelihatan tidak ada masalah bukan berarti tanpa masalah, melainkan mereka pandai menyikapi masalahnya. Hal ini patut untuk dijadikan teladan dalam kehidupan pernikahan. Pria yang paling dicintai wanita adalah proa yang meminta maaf walaupun ia tidak bersalah. Tujuan menikah adalah ingin membuktikan di hadapan Tuhan, bahwa dua insan yang sangat berbeda ini bisa membangun kebersamaan untuk memuliakan pernikahannya. (hal. 56)

Selain itu, disampaikan juga bekal yang harus dimiliki sebelum mengarungi perjalanan rumah tangga dengan baik dan lancar. Ada banyak tips dan trik yang bisa dijalankan agar tidak macet saat menemukan jalan yang sulit untuk dilewati. Tips dan trik ini dapat dinamakan strategi bahagia, bertujuan yang jelas, pasti, dan sampai dengan selamat atas Ridha Illahi Rabbi.

Buku catatan nasihat pernikahan ini juga memiliki sedikit kekurangan. Pada isinya, terdapat banyak topik cerita yang disampaikan berulang-ulang dengan bahasa yang berbeda tetapi dengan makna yang sama. Hal ini dikarenakan isi buku yang memang langsung dari penulis berbeda-beda. Kemungkinan besar, mereka juga sama-sama tidak tahu jika akan ada persamaan dalam tulisannya.

Buku Merajut Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah ini mimiliki isi yang sangat lengkap terkait dunia pernikahan. Mulai dari makna pernikahan, kewajiban dan hak suami istri, definisi kebahagiaan, hikmah pernikahan, cara pengembangan karakter suami istri, hingga kunci keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Buku ini sangat cocok dibaca orang-orang yang sudah berencana menikah, sedang mempersiapkan pernikahan, maupun yang masih jomlo dan belum menemukan jodoh. Lewat buku ini, banyak orang yang bisa mempersiapkan diri sebelum menjalani kehidupan pernikahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun