Pekunden Pottery (Jakarta), dengan karya keramik bercorak khas Indonesia dan pengembangannya tak hanya tradisional tapi juga modern.
Brahma Tirta Sari (Yogyakarta), menyelaraskan keunggulan dan kearifan lokal antara tradisi dengan budaya masa kini, batik diangkat ke level lebih tinggi melalui seni serat menjadi produk kerajinan batik kontemporer tak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.
Tafean Pah (NTT), ciri khas tenun tafean pah adalah penggunaan benang dari kapas yang dihasilkan dari kebun sendiri serta penggunaan warna alami.
Marenggo Natural Dyes (Yogyakarta), batik yang sangat khas dengan pewarna alami yang didapatkan dari daun mangga, daun rambutan, kayu mahoni, kayu nangka, daun jambu, daun marenggo, kayu jati,  indigo, kayu  secang hingga kulit manggis. Batik ini memiliki tema unik dan menarik yang tidak mengikuti motif yang sudah dikenal selama ini.Â
Omah Batik Sekar Turi (Yogyakarta), hadir sebagai upaya mempertahankan tradisi batik tempo dulu dengan motif klasiknya dan konsep baru dengan motif inovatif atau kontemporer. Sementara proses pembatikan dilakukan secara eksklusif dengan teknik pewarnaan unik sehingga karya yang dihasilkan sangat khas.
Wiru (Yogyakarta), corak kontemporer dan penuh warna menjadi ciri khas wiru. Rika sebagai kreatornya selalu membuat produknya secara terbatas berupa kain, syal, selendang dan pakaian unik di studionya.
Cinta Bumi Artisans (Bali-Sulawesi), dengan mengangkat kerajinan kain kulit kayu menjadi beragam produk yang tak lekang oleh zaman, seperti tas, dompet hingga aksesori wanita.
Tenun Molo-BIFE (NTT), Rumah tenun BIFE mendukung pelestarian tenun molo khas NTT menjadi karya inovatif yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengangkatnya di tingkat nasional dan internasional. Â
Gerai  Nusantara-AMAN (Jakarta), merupakan inisiatif usaha ekonomi yang dibangun oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dalam mempromosikan produk unggulan di lebih dari 40 komunitas adat di seluruh nusantara.
Savu (NTT), pola tenun ikat savu sangat khas, halus, cantik dan juga sarat makna. Tenun ini dibuat dengan pewarna alami yang didominasi warna biru dan hitam dari nila serta merah dari morinda (buah mengkudu).Â
LAWE (Yogyakarta), mengangkat lurik yang identik dengan masyarakat kelas bawah menjadi berbagai produk fashion, tas dan perlengkapan modern lainnya.