Mohon tunggu...
Firstyarikha Habibah
Firstyarikha Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa S2 -

Mahasiswa S2 Ilmu Pangan Sekolah Pascasarjana IPB

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menjaga Lingkungan dengan Selembar Batik "Green Chemistry"

9 Oktober 2017   17:38 Diperbarui: 10 Oktober 2017   10:42 4168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerajinan kulit kayu yang dikreasikan menjadi aksesoris oleh Cinta Bumi Artisans (Dok.Pribadi)

Selain mengurangi dampak kesehatan dan lingkungan dalam skala mikro, dalam konteks penggunaan green batik itu sendiri, produksi batik Kanawida memiliki dampak makro dalam waktu yang lebih lama, di bidang ekologi, ekonomi dan sosial. Batik kanawida menciptakan lapangan kerja bagi perempuan yang tinggal di sekitar lingkungan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi pengrajin batik, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk bekerja dan membantu ekonomi keluarga mereka. 

Kanawida juga mengajar anak jalanan tentang pembuatan batik sehingga mereka memiliki kesadaran akan tindakan ramah lingkungan, keterampilan dan pengetahuan tentang warisan budaya mereka. Dengan demikian, batik Kanawida, pada tingkat tertentu, sudah memiliki karakter hijau dan lestari.

Warna-warni nan Ayu Batik Kanawida dalam Meet The Makers 12

Minggu, 7 Oktober 2017 yang lalu saya berkesempatan datang di acara Meet The Makers 12 yang berada di Nusa Gastronomy, Kemang, Jakarta Selatan. MTM12 kali ini dilaksanakan tanggal 5-7 Oktober dengan mengangkat tema "Mengakar". Datangnya saya di acara ini tidak luput dari ajakan sehari sebelumnya dari teman saya yang memang sudah pernah datang pada perhelatan tahun sebelumnya. 

Melihat antusiasme teman saya dan kepo instagram @mtmindonesia akhirnya saya memutuskan untuk datang, sebelum menyesal, karena acara ini hanya digelar satu kali dalam setahun. Kapan lagi bisa bertemu seni kriya kekayaan Indonesia sekaligus bertemu pembuatnya.

Di acara inilah saya bertemu dengan Creative Kanawida dan jatuh cinta dengan warna-warna cantiknya, terutama warna biru yang sudah dalam bentuk pakaian jadi. Belakangan saya ketahui bahwa pakaian ini berlabel kanagoods yang memang menyasar anak muda, dengan tujuan memperkenalkan batik berkonsep eco fashion. 

Sancaya Rini sebagai pendirinya ingin generasi muda tertarik dan ikut melestarikan batik dengan teknik pewarnaan alami melalui ciri khas busana casual berwarna biru, warna alam dari tanaman indigofera atau dikenal sebagai tanaman indigo atau tarum. Saking cantiknya warna biru ini, saya hampir tidak percaya bahwa pewarnanya berasal dari pewarna alami. 

Diakui Rini, proses pewarnaan batik dengan menggunakan pewarna alami memang membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Prosesnya lebih lama dibandingkan dengan pewarna sintetis, serta dibutuhkan sederet persyaratan lainnya untuk mendapatkan batik dengan warna alami yang bagus.

Kekhasan lain dari batik Kanawida yaitu menggunakan bahan baku kain yang ramah lingkungan untuk dibatik, antara lain dari serat nanas, rami dan sutera. Harus kain yang dibuat dari serat alami agar pewarna alaminya tahan lama menempel di kain. Namun untuk kain-kain ini Rini tidak membuat sendiri, melainkan dengan menggandeng perajin dari beberapa daerah sebagai pemasok kain.

Tumbuhan indigofera sebagai pemberi warna biru pada batik Kanawida (gambar: www.batik.or.id)
Tumbuhan indigofera sebagai pemberi warna biru pada batik Kanawida (gambar: www.batik.or.id)
Selain Creative Kanawida, ada 13 Artisan lain yang meramaikan Meet The Makers 12 ini, yang juga mengusung konsep go green yaitu,

Borneo Chic (Kalimantan), menjadikan ulap doyo sebagai produk berkualitas tinggi yang dikemas menjadi berbagai pakaian, tas dan produk layak pakai lain yang mengedepankan kualitas dan ramah lingkungan. Tenun ulap doyo sendiri  merupakan kain tradisional masyarakat Suku Dayak Benuaq di  Kutai Barat, Kalimantan Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun