Mohon tunggu...
Firstyarikha Habibah
Firstyarikha Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa S2 -

Mahasiswa S2 Ilmu Pangan Sekolah Pascasarjana IPB

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebutuhan Gizi Tidak Bisa Dicicil

1 Oktober 2017   22:54 Diperbarui: 1 Oktober 2017   23:04 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan saya kali ini masih tentang forum diskusi bertajuk "Mari Menjadi Ibu Melek Nutrisi Demi Wujudkan Generasi Emas 2045" yang diselenggarakan pada Selasa 19 September 2017 di Kawasan Kemang. Melanjutkan tulisan mengenai sesi pertama, sesi kedua ini diisi oleh Prof.Dr.Ir. Dodik Briawan dari SEAFAST Center IPB yang sekaligus sebagai dosen di Departemen Gizi Masyarakat IPB. Beliau menyampaikan materi bertema gizi untuk bayi dan anak.

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam pangan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin dan mineral. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung dengan cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.

Zat gizi diperlukan sejak di dalam kandungan sampai ajal menjemput, namun yang paling penting adalah pada masa 1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak janin sampai anak berumur dua tahun. Pengaruh kekurangan gizi pada masa ini tidak hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga terhadap perkembangan kognitif yang nantinya berpengaruh terhadap kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta terhadap produktivitas kerja. Kekurangan gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan resiko terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu obesitas, diabetes, hipertensi, gagal jantung hingga stroke.

Menurut Prof. Dodik, kebutuhan gizi adalah 'sekarang', tidak bisa dicicil, kalau tidak sekarang tidak berguna lagi. Konsekuensinya jika tidak cukup (dalam kandungan dan periode emas) akan berdampak persisten hingga dewasa. Oleh karena itu, sebelum hamil, seorang perempuan harus memastikan status gizinya harus baik, yang mana status gizi ini bisa dilihat dari pola makannya, agar anak tidak mengalami berbagai masalah gizi seperti berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting. Jika menunggu hamil terlebih dahulu baru memperhatikan pola makan dan gizi yang diperlukan tubuh, bisa jadi sudah terlambat. 

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI membuat pedoman gizi seimbang (PGS) yang didalamnya terdapat pesan gizi seimbang untuk remaja putri dan calon pengantin. Saya pun juga sudah pernah menuliskannya di episode sebelumnya (sebagai pengingat diri sendiri). Kemudian, selama kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, ibu harus benar-benar memperhatikan gizi anak, dengan berpedoman pada PGS, seperti berikut:

Pesan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Menyusui

1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak

2. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi

3. Minum air putih lebih banyak

4. Batasi konsumsi kopi

Pesan Gizi Seimbang untuk Bayi (0-6) bulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun