Dalam kurun waktu bulan oktober,di Kelurahan Ngesrep,Kota Semarang terdapat 7 kasus balita yang terkena stunting. Dengan data tersebut,salah satu Mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Bernama Firston Arfiansyah membuat peta persebaran balita stunting di Kelurahan Ngesrep.
Peta persebaran tersebut dibuat menggunakan aplikasi Google Data Studio. Dan data yang diperoleh merupakan hasil dari data stunting Puskesmas Ngesrep bulan Oktober 2022.
Dari data yang diperoleh, menunjukkan bahwa terdapat 7 kasus balita stunting yang tersebar pada 4 RW, yaitu RW 1, 2, 6, dan 8. Dua kasus di antaranya, yaitu 1 kasus di RW 1 dan 1 kasus lainnya di RW 8 merupakan kasus baru, sedangkan sisanya merupakan kasus lanjutan dari bulan sebelumnya.
Peta persebaran dibuat dikarenakan di Kelurahan tersebut belum ada yang membuat sebelumnya. Dari peta persebaran kita dapat mendapatkan informasi mengenai dimana saja titik -- titik balita yang mengalami stunting.
Dengan adanya peta tersebut,diharapkan kedepannya supaya Kader Kesehatan yang berada diwilayah tersebut melakukan monitoring secara langsung ke titik keberadaan stunting.
Kegiatan ini mendapatkan respon yang positif dari Pihak Kelurahan Ngesrep dan Kader Posyandu Kelurahan Ngesrep. Hal tersebut dikarenakan kegiatan ini merupakan warna baru bagi mereka dan hasilnya sangat bermanfaat untuk kedepannya.
Hasil dari kegiatan ini berupa poster yang berisi peta persebaran balita stunting di Kelurahan Ngesrep. Poster tersebut lalu dibagikan kepada Pihak Kelurahan Ngesrep dan Pihak Kader Posyandu Kelurahan Ngesrep.
