Selama kurun waktu 24 Oktober -- 17 Desember 2022,Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro melakukan Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan MBKM ini berfokus pada upaya penurunan stunting di Kota Semarang khususnya di Kelurahan Ngesrep.
Stunting dapat dicegah melalui monitoring pertumbuhan balita setiap bulannya yang dapat dipantau melalui hasil kegiatan Posyandu di setiap RW. Namun,seringkali kegiatan posyandu ini dianggap remeh oleh orang tua balita.
Oleh karena itu,salah satu mahasiswa melakukan validasi data mengenai jumlah kehadiran balita ke posyandu. Validasi data ini berupa perbandingan antara jumlah keseluruhan balita yang ada di Kelurahan Ngesrep dengan jumlah kehadiran balita ke posyandu.
Dari validasi data tersebut menghasilkan 73,2% balita hadir ke posyandu di bulan november. Hasil tersebut dapat dibilang tinggi namun juga dapat berakibat fatal apabila dibulan depannya hasil yang diperoleh dibawah hasil pada bulan sebelumnya.
Setelah ditelusuri,ternyata balita yang tidak hadir diposyandu memiliki berbagai alasan. Mulai dari tidak adanya yang mengantarkan ke posyandu,jadwal posyandu yang bertepatan dengan hari kerja,ketakutan orang tua untuk hadir ke posyandu akibat masih adanya covid-19,orang tua lebih memilih langsung ke puskesmas dibandingkan ke posyandu dan jam posyandu yang bertepatan dengan jam sekolah maupun jam tidur.
Dari hasil validasi data dan alasan ketidakhadiran ke posyandu yang diperoleh. Mahasiswa MBKM membuat suatu poster yang berisi gap perbandingan jumlah keseluruhan balita dengan jumlah kehadiran balita ke posyandu dan alasan kenapa tidak hadir ke posyandu.
Poster tersebut dibagikan kepada Kader Posyandu Kelurahan Ngesrep sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya dalam melakukan kegiatan posyandu.
Kegiatan ini dapat diterima secara baik oleh Kader Posyandu dan memberikan informasi mengenai presentase kehadiran ke posyandu di setiap bulannya.
