Realisme kiri adalah teori hubungan internasional yang berfoku s pada analisis kekuasaan dan ketidakadilan dalam sistem global, dengan menekankan peran ekonomi, kelas sosial, dan struktur kekuasaan. Realisme mengkritik cara sistem internasional yang seringkali memperkuat ketidakadilan dan eksplotasi.
Dari pemahaman realisme diatas, timbulah beberapa kritik tentang realisme. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap teori memiliki kritik di dalamnya, tidak ada teori yang sempurna. Akan tetapi realisme benar-benar memiliki kritik yang begitu banyak didalamnya. Kritik ini berasal dari berbagai poin-poin yang ada didalam realisme, terutama realisme yang menjelaskan bahwa negara adalah aktor utama dan realisme menganggap bahwa sifat alami manusia yang membuat mereka menjadi teori yang menjadikan negara diatas semua inilah yang banyak sekali mendapat kritik Dimana-mana. Banyak orang yang menganggap realisme begitu egois, dam keegoisan yang mereka ciptakn benar-benar merusak hubungan di dalam dunia internasional. Negara yang kuat memiliki keegoisan terhadap negara yang kecil dan lemah. Realisme yang menganggap bahwa organisasi internasional tidak lebih tinggi dari negara, membuat hambatan yang besar bagi kedamian dunia internasional.
Banyak contoh yang terjadi bahwa negara-negara yang kuat dan berkuasa di dunia ini sangat-sangat egois dan betindak semau mereka terhadap negara-negara lemah. Contoh yang semua orang ketahui adalah palestina dan israel. Palestina yang termasuk negara lemah harus menerima kedzoliman yang dilakukan oleh israel hingga sekarang. Jelas yang dilakukan israel adalah untuk mengambil keuntungan yang ada pada palestina, mereka tidak peduli ambisi egois mereka telah membunuh ribuan masyarkat palestina, bagi mereka keuntungan israel adalah yang utama. Sebenarnya negara-negara lain melihat dan menolak semua yang dilakukan oleh israel terhadap palestina, banyak negara yang mendukung palestina untuk bangkit dan mendapatkan keadilan. Akan tetapi disetiap kesempatan yang ada didalam sidang PBB, suara negara-negara ini hanya percuma, dikarenakan kalah dengan kekuasaan yang dimiliki Amerika Serikat. Realisme yang menjadikan negara adalah aktor utama dan aktor yang paling berkuasa inilah yang membuat keegoisan semakin menjadi-jadi, dan dari hal-hal inilah dapat disimpulkan bahwa teori realisme sudah tidak bisa dipakai lagi di dalam hubungan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H