Mohon tunggu...
MITA KARLINA
MITA KARLINA Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer

Never stop trying. Never stop believing. Never give up. Your day will come :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dongeng "Pandemik Berakhir"

8 Juli 2020   22:04 Diperbarui: 8 Juli 2020   22:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah hampir 6 bulan Indonesia mengalami pandemic virus corona atau COVID-19, berbagai dampak telah di alami oleh seluruh masyarakat, baik dari segi ekonomi, kesehatan , pendidikan, politik dan berbagai macam dampak lainya. Dampak yang begitu besar sangat terasa ketika pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial  berskala besar) diberlakukan, pasalnya ketika pemerintah memberlakukan PSBB banyak perusahaan -- perusahan yang melakukan PHK massal, alhasil para kepala keluarga yang terkena PHK harus menganggur.

Covid-19, virus kecil yang wujudnya saja tidak mampu dilihat dengan mata telanjang ini, nyatanya sangat mampu mengancam kehidupan bagi umat manusia, dimulai dari mengancam kesehatan fisik juga mental,  lalu sekarang ekonomi yang terus menerus  terancam. 

Selain gemar membuat khawatir manusia, virus covid-19 ini juga pandai membuat bingung para ahli kesehatan, contohnya saja pada WHO (World Health Organization)yang kala itu memberikan informasi bahwa virus tidak akan menular melalui udara, dikarenakan virus ini hanya dapat menyebar  lewat droplet atau percikan yang keluar dari mulut dan hidung orang yang terinfeksi,  namun pada 7 juli 2020 yang dikutip dari kompas.com,  WHO mengabarkan kemungkinan bahwa virus dapat menyebar melalui udara yang mana terdapat pada ruangan yang padat, tertutup dan berventilasi buruk.

Pemerintah sendiri sudah berulang kali melakukan pemberlakuan banyak system untuk menghadapi virus covid-19

New Normal atau Normal Baru adalah kondisi dimana seseorang atau suatu kelompok memasuki kondisi baru karena telah lepas/tidak bisa lepas dari suatu wabah atau kondisi yang mana mengaharuskannya untuk beradaptasi dengan kondisi baru. 

New normal sendiri  sudah diberlakukan sejak tanggal 8 juni 2020 hal ini menimbulkan banyak pro dan kontra, yang mana sebagian masyarakat menilai bahwa pemerintah terkesan sangat terburu -- buru dalam menerapkan new normal, yang pada kenyataannya kurve peningkatan kasus positif semakin hari terus melonjak naik. Namun menurut  sebagaian masyarakat hal ini justru di syukuri,  mengingat mereka harus tetap bertahan hidup ditengah pandemic virus corona.

Sejak diberlakukannya normal baru,  aktifitas ekonomi sosial dan kegiatan public sudah dibuka kembali, dengan diterapkanya normal baru maka lifestyle masyarakat-pun harus berubah, seperti mengenakan masker, rajin cuci tangan / menggunakan handsanitizer, menghindari kerumunan, dan lain sebagainya. sehingga  Hidup berdampingan dengan virus akan dianggap sangat lumrah, bagaimana tidak jika sampai detik ini saja kasus positif terus meningkat, maka kata "pandemic berakhir" hanya akan menjadi sebuah dongeng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun