Mohon tunggu...
Nina F. Razad
Nina F. Razad Mohon Tunggu... Editor/Jurnalis -

Lahir di Jakarta, besar di Bandung dan jatuh cinta pada Kota Daeng, Makassar. Jebolan ESP Unpad yang "nyasar" menjadi Jurnalis Investigasi & Hukrim untuk Harian Jakarta. Kini bertugas sebagai Editor Website P2KKP (d/h PNPM Mandiri Perkotaan). Tergabung dlm komunitas Rose Heart Writers (RHW), melahirkan buku Kumpulan Cerita Hukum (Cerkum) Good Lawyer (2009) dan Good Lawyer S.2 (2010).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Mengangkat Event Jadi Sebuah Tulisan

26 Februari 2013   10:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:40 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh:

Team Leader (TL) KMP PNPM Mandiri Perkotaan Wilayah 2 Sunaryanto, Co TL KMP PNPM Mandiri Perkotaan Wilayah 2 Tafjani Kholil, TL OSP 8 PNPM Mandiri Perkotaan Sulawesi Utara Kamaruddin Andi Jemang, TL OSP 9 PNPM Mandiri Perkotaan Papua Ohara West Java, Program Director OC 2 PNPM Mandiri Perkotaan Ahmad Sriyanto, Tenaga Ahli (TA) Monev KMP PNPM Mandiri Perkotaan Wilayah 2 Ifan Afani, TA Pelatihan KMP PNPM Mandiri Perkotaan Wilayah 2 Iman Imanudin, TA Komunikasi Massa Neng Iroh R. Fatah, dan seterusnya. (Maaf buat kawan-kawan yang saya tag tanpa izin. huehehe..)

>> Ehem, by the way, penulisan nama TL OSP 9 tu palsu tuh. Wekekekekeke.. *peace, Pak Iik* Pastikan kawan-kawan mendapatkan nama yang sebenarnya ya! :D

(5) Jika kita mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, itu gunanya adalah untuk merekam suasana. Ini berguna untuk membuat paragraf deskriptif, sebagai cara "mengikat" pembaca agar merasa seperti berada di lokasi kejadian, yang pada akhirnya berguna sebagai trik jitu membuat pembaca betah membaca tulisan kita sampai habis. ;)

(6) Catat kejadian yang penting-penting saja dengan kalimat kesimpulan atau rangkuman. Event yang ditulis di dalam script boleh saja lengkap, tapi nanti ketika mengetik, sampaikan yang penting-penting saja. Ingatlah prinsip KISS = Keep It Short and Simple.

(7) Seorang pewarta boleh kok jalan-jalan menikmati suasana, yang penting telinga tetap waspada. Begitu telinga menangkap statement yang menarik, segera tulis di kertas. Tulis garis besarnya saja. Nanti begitu mengetik, barulah dilengkapi kalimat persisnya--bisa dibantu dengan alat rekam elektronik (recorder) atau alat rekam alami: ingatan. :)

Statement yang menarik dari narasumber sangat bisa dijadikan kalimat aktif (quote langsung), bisa juga kalimat pasif (tanpa tanda kutip). Jangan salah kutip yaa. Apalagi statement yang akhirnya jadi headline. Kalau keliru mengutip, bisa gawat.

(8) Dan yang terpenting, seorang pewarta dilarang beropini. Normalnya, seorang jurnalis "diharamkan" beropini dalam tulisannya, apalagi jika tulisan itu berjenis news ataupun feature. Yang boleh beropini dan beranalisis HANYA artikel/opini, itupun harus diperkuat dengan referensi dari sumber lain (dari buku/pustaka, ataupun mengutip berita dari media lain, yang penting sumber kutipan/referensi WAJIB dicantumkan). Bagaimana jika quote atau slogan umum? Bolehkah dicantumkan? Boleh saja. Yang penting sumber quote-nya tetap dicantumkan. Jikapun sumbernya adalah anonim, tulis saja "anonymous".

Baiklah, segini dulu ya.. Berikutnya saya akan sharing tips memilih lead. Selanjutnya akan ada juga tips yang lebih teknis: memilih/milah kata (diksi) dan kalimat lugas.

Semoga tips ini membantu. Selamat menulis dan semoga sukses!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun