Mohon tunggu...
Lia Agustina
Lia Agustina Mohon Tunggu... pegawai negeri -

bukan manusia sempurna....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cinta Itu Tidak Menyakiti

15 April 2010   04:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun saat ini aku sangat bersyukur pada Tuhan, karena Dia telah menyelamatkanku dari marabahaya dan telah mempertemukanku dengan seorang lelaki hebat yang mencintaiku dengan sepenuh hatinya, dengan segala perhatian dan pengertiannya, dan penuh dengan tanggungjawab. Ia tak mempermasalahkan masa laluku dengan Vito, malah ia membantu menyembuhkan rasa traumaku akibat kekerasan itu. Ia tak pernah mengekang dan membatasi aku bergaul dengan siapapun, asal aku mampu bertanggungjawab dengan tak melupakan kodratku sebagai istri dan ibu. Ia benar-benar memberikan kepercayaan penuh dan justru sikapnya yang terbuka itulah yang membuatku merasa nyaman untuk selalu menjaga kepercayaan darinya. Ia melindungiku dengan caranya sendiri. Yang pasti selama pernikahan kami yang sudah berjalan tiga tahun ini, Mas Danang tak pernah bersikap kasar padaku apalagi menyakitiku. Saat inilah aku menyadari, mencintai seseorang itu seperti saat kau sedang bermain layang-layang, ada saatnya kau menariknya dan ada saatnya kau mengulurnya. Kalau kau terus-menerus menariknya dengan keras, bisa-bisa benangnya akan putus. Sebaliknya bila kau terus-menerus mengulurnya maka ia akan jatuh dan melayang entah kemana terbawa angin. Biarkan ia menari-nari di atas sana dengan indah, bila sudah pada saatnya, ia akan kembali padamu.

Ah, indahnya cinta yang kini dirasakan Rania. Jujur, rasa sesal yang sebelumnya menghinggapiku, kini berganti menjadi sebuah rasa bahagia karena sahabatku pun telah bahagia dengan suami dan putrinya tercinta.

Aku gak pernah menyesali dengan apapun yang telah terjadi padaku dulu, karena sebenarnya hidup sudah mengajarkan padaku bagaimana caranya menikmati rasa syukur.....

Ya, kini Rania semakin dewasa, melalui ceritanya ia mengajarkanku untuk menghargai diriku sendiri sebelum menghargai orang lain. Begitupun dengan cinta, cintailah diri kita sebelum kita mencintai orang lain, karena dengan begitu kita punya banyak cinta untuk dibagi... karena cinta itu tidak pernah menyakiti...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun