Mohon tunggu...
Fiki Fironika
Fiki Fironika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Hutan kota Rajawali Dijadikan Wisata Baru untuk Melestarikan Jajanan Tradisional di Pekalongan

24 Oktober 2018   07:56 Diperbarui: 24 Oktober 2018   08:06 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu 30 September 2018 saya dan teman teman ekonomi syariah melakukan survei untuk mengamati transaksi pembayaran di Hutan Kota Rajawali Batang yang unik dengan menggunakan uang " kreweng " .

Setiap hari minggu Hutan Kota Rajawali selalu ramai pengunjung. Hutan yang terletak di Jalan Jendral Sudirman ini sempat membuat kemacetan disekitarnya. Masyarakat sangat antusias sekali dari mulai anak kecil sampai orang dewasa pun suka berkunjung ke sana,karena di sana banyak kegiatan seperti festival kuliner. 

Pada saat kita memasuki pintu masuk ke Hutan Kota Rajawali sudah terlihat antrian panjang dimana masyarakat ingin menukarkan uang dengan kreweng. Penukaran  Uang kreweng tidak hanya berada di tempat masuk tetapi banyak juga di sudut sudut sekitar Hutan, walaupun antriannya panjang tetapi masyarakat tetap tertib. 

Yang menjadi daya tarik di Hutan Kota Rajawali adalah kreweng yang terbuat dari tanah liat yang digunakan sebagai alat transaksi pembayaran. Harga satu kreweng jika dirupiahkan sama dengan Rp 2000,00. Dengan uang kreweng tersebut masyarakat dapat membeli jajanan tradisional yang disajikan diatas meja bambu ( klincak) diantaranya seperti bakso, soto, jamu, lontong opor ayam, nasi jagung, pecel, dan wedang ronde yang disajikan secara tradisional dan penjualnya menggunakan batik dan jarik yang menjadi daya tarik tersendiri dan disana juga menyediakan spot foto dan ditambah adanya musik angklung yang membuat tambah ramai.  

Dengan adanya wisata baru di Minggon Jatinan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas umkm menjadi lebih baik dan mengangkat kembali jajanan tradisional yang hampir punah ini .

Nama : Fiki fironika 

Nim : 2016002014 

Kelas : S1 ekonomi Syariah ( pagi ) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun