Dalam perspektif psikologi pendidikan, mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatang seseorang (guru) yang membuat orang lain (siswa) belajar, dalam arti mengubah seluruh dimensi perilakunya. Perilaku itu meliputi tingkah laku yang bersifat terbuka, seperti keterampilan membaca (ranah karsa), juga bersifat tertutup seperti berpikir (ranah cipta) dan berperasaan (ranah rasa). Sebagai seorang guru, Nabi Muhammad SAW, tidak hanya berorientasi kepada kecakapan-kecakapan ranah cipta, namun juga mencakup dimensi ranah rasa dan karsa.
Bahkan lebih dari itu, Nabi Muhammad SAW sudah menunjukkan kesempurnaan sebagai seorang pendidik sekaligus pengajar, karena beliau dalam pelaksanaan pembelajarannya sudah mencakup semua aspek yang terdapat dalam pendidikan, yaitu harus bersifat kognitif (beliau mengeluarkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain), bersifat psikomotorik (beliau melatih keterampilan jasmani kepada para sahabatnya), dan bersifat afektif (beliau selalu menanamkan nilai dan keyakinan kepada sahabatnya).
Semoga kita bisa belajar dari Nabi Muhammad SAW, dalam prinsip mengajar berdasar sifat-sifat yang telah beliau contohkan. Dan akhirnya kita bisa menjadi seorang guru yang baik untuk siswa-siswanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H