Jumlah kasus positif orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Situbondo  terus meningkat. Tercatat lebih dari seribu orang penderita, 204 di antaranya meninggal dunia.Â
Ironisnya, dari 222 penderita HIV AIDS di Situbondo yang menjalani perawatan khusus di RSU dr Abdoer Rahem RSAR Situbondo. Bahkan, sebanyak 30 penderitanya adalah anak laki-laki.
Direktur RSAR, Roekmy Prabarini Ario mengatakan, kasus HIV AIDS memang membutuhkan penanganan yang berkala. Agar penderita bisa menjaga daya tahan tubuh dengan baik.
"Penyebaran penyakit HIV AIDS, sebagian besar akibat hubungan seksual" ujar Roekmy.
Kini banyak penderita yang rutin melakukan pengobatan dan konsultasi terkait penyakit yang dideritanya. Sehingga cukup banyak pasien yang memperlambat penyerangan kuman terhadap sistem daya tahan tubuh.
"Banyak penderita yang dirawat dan obati serta konsultasi, karena di RSU Situbondo ada bidang khusus untuk menangani penderita HIV AIDS," bebernya.
Sementara itu, Poli Vicity HIV AIDS, Fri Ika Kusuma Wardani mengatakan, jika kasus persebaran penyakit menular tersebut bervariasi, salah satunya adalah melakukan seksual dan jarum suntik.
"Memang rata-rata persebaran dari seksual, yang terjangkit pertama kali dalam keluarga adalah laki-laki. Itupun setelah dari prostitusi," katanya.
Menurutnya, jumlah total pasien aktif melakukan pengecekan di RSUD Abdoer Rahem sebanyak 222 pasien. Dari jumlah total tersebut sebanyak 13 persennya diketahui masih anak di bawah umur.
"Dari 222 pasien ada 30 anak laki-laki yang positif HIV AIDS. Saat ini, mereka intens melakukan pengobatan," katanya.
Dia menambahkan, puluhan remaja yang terjangkit HIV AIDS, mereka mengaku sering melakukan hubungan seksual dengan PSK di beberapa tempat eks lokalisasi. Sehingga secara tidak sadar mereka terjangkit.
Puluhan remaja tersebut masih usia sekitar 15 sampai 17 tahun. Namun terdekteksi HIV AIDS akibat pergaulan yang tidak terkontrol dengan baik. Hal tersebut perlu menjadi pembelajaran bahwa melakukan seksual di tempat-tempat prostitusi akan berdampak negatif.
"Bahkan, sebagian mereka terjangkit HIV AIDS diketahui masih usia sekolah SMP," katanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H