Mohon tunggu...
Firna
Firna Mohon Tunggu... Insinyur - UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Saya adalah seorang mahasiswi dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrhaim Malang, jurusan Teknik Informatika. Saya orang yang telaten, bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan cekatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Masa Depan Konstruksi: Penggunaan Coreless Filament Winding dalam Desain Struktural Efisien

24 September 2024   10:43 Diperbarui: 24 September 2024   11:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Teknologi Masa Depan  Konstrukai (Sumber: Freepik.com)

Teknologi Masa Depan Konstruksi: Penggunaan Coreless Filament Winding dalam Desain Struktural Efisien

Dalam dunia konstruksi modern, inovasi teknologi telah membuka jalan bagi pendekatan yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam desain bangunan. Salah satu inovasi yang menonjol adalah penggunaan Coreless Filament Winding (CFW), sebuah metode fabrikasi yang menawarkan potensi besar untuk menciptakan struktur ringan dan hemat material. Dalam artikel "Data Processing, Analysis, and Evaluation Methods for Co-design of Coreless Filament-wound Building Systems," Marta Gil Prez, Pascal Mindermann, dan rekan-rekannya mengusulkan pendekatan terpadu untuk memproses dan menganalisis data yang dihasilkan dari sistem CFW (Gil Prez et al., 2023). Teknologi ini, yang menggunakan material serat-polimer komposit (FPC), telah menjadi salah satu metode yang paling menjanjikan dalam industri konstruksi modern.

Permasalahan utama yang dihadapi industri ini adalah meningkatnya permintaan global akan infrastruktur yang lebih produktif akibat urbanisasi yang cepat, seperti yang dilaporkan oleh PBB pada tahun 2014. Pada saat yang sama, metode desain konvensional menjadi usang dalam menghadapi kompleksitas yang dihasilkan oleh teknologi baru seperti CFW. Gil Prez dan timnya mencatat bahwa iterasi desain yang melibatkan banyak spesialis menjadi faktor penting dalam proses ini, namun pendekatan konvensional sering kali gagal untuk secara efektif mengintegrasikan data dari berbagai domain.

Artikel ini mengusulkan metode untuk menjembatani kesenjangan antara simulasi desain, fabrikasi, dan evaluasi hasil, serta menawarkan solusi untuk meminimalkan variasi parameter yang sering terjadi pada fabrikasi CFW. Sebuah studi kasus yang disajikan dalam artikel menunjukkan bagaimana metode baru ini dapat membuat iterasi desain lebih cepat dan lebih akurat, dengan pengurangan signifikan dalam faktor keamanan.

***

Pendekatan yang diusulkan oleh Gil Prez et al. (2023) menawarkan solusi yang menarik untuk tantangan dalam fabrikasi CFW. Mereka menunjukkan bahwa metode desain konvensional dengan alur kerja linear, yang melibatkan iterasi dari berbagai spesialis, tidak lagi efisien untuk menangani data kompleks yang dihasilkan dalam proses desain berbasis serat-polimer. Misalnya, selama proses desain dan fabrikasi, variasi parameter seperti tegangan serat, geometri serat, dan orientasi serat sering terjadi, yang dapat menyebabkan ketidakpastian dalam hasil akhir. Teknologi CFW sendiri memiliki potensi besar, terutama dalam menciptakan struktur ringan dan efisien material, tetapi seperti yang dicatat dalam artikel ini, parameter yang bervariasi secara signifikan membutuhkan kontrol yang lebih baik.

Salah satu poin penting dalam artikel ini adalah penerapan framework data yang dapat diintegrasikan ke dalam setiap tahap proses, mulai dari simulasi awal hingga pengujian mekanis komponen. Misalnya, dalam studi kasus yang melibatkan fabrikasi CFW untuk paviliun serat (BUGA Fibre Pavilion), para penulis menemukan bahwa fluktuasi tegangan serat selama penggulungan mempengaruhi kualitas hasil akhir, dengan beberapa segmen serat menunjukkan dimensi penampang yang lebih kecil (Gil Prez et al., 2023). Dalam kasus ini, data tegangan serat dicatat setiap 10 Hz selama sesi penggulungan, dan ini membantu untuk memetakan variasi yang terjadi dalam proses fabrikasi. Segmen 4 dan 7, misalnya, menunjukkan peningkatan waktu penggulungan dan fluktuasi tegangan yang tinggi, yang pada akhirnya menghasilkan dimensi penampang yang lebih kecil, menunjukkan adanya masalah dalam pola penggulungan.

Secara keseluruhan, metode yang diusulkan berhasil mengatasi masalah yang sering kali terjadi dalam fabrikasi berbasis serat dengan menyediakan analisis yang lebih terstruktur dan holistik. Sistem pemrosesan data yang terintegrasi ini, selain mempercepat iterasi desain, juga memungkinkan para desainer dan insinyur untuk memprediksi potensi masalah sebelum fabrikasi dimulai. Pada akhirnya, ini membantu mengurangi konsumsi material hingga 20% dengan pengurangan faktor keamanan yang tidak diperlukan, sebuah peningkatan yang signifikan bagi industri konstruksi yang sedang bertransisi menuju efisiensi yang lebih tinggi (Gil Prez et al., 2023). Implementasi teknologi ini juga menunjukkan bahwa fabrikasi robotik yang dikombinasikan dengan pendekatan berbasis data dapat meminimalkan intervensi manusia, yang selama ini menjadi sumber variabilitas dalam produksi.

Salah satu keunggulan lain dari metode ini adalah kemampuan untuk mengevaluasi kinerja struktural secara lebih akurat. Dengan menganalisis data dari berbagai segmen serat, peneliti dapat melihat bagaimana variasi dalam proses fabrikasi mempengaruhi kekuatan struktural. Ini memungkinkan untuk optimisasi pada tahap awal desain, dan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai distribusi beban dan potensi titik kegagalan dalam struktur yang dihasilkan.

***

Secara keseluruhan, artikel ini menawarkan pandangan yang inovatif dan praktis mengenai bagaimana metode data terpadu dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi proses fabrikasi dalam sistem CFW. Dengan menggabungkan pendekatan *co-design* yang melibatkan berbagai spesialis sejak tahap awal, serta pemrosesan data yang menyeluruh, artikel ini menunjukkan bahwa teknologi CFW bukan hanya metode fabrikasi yang hemat energi dan material, tetapi juga sangat cocok untuk pengembangan bangunan masa depan yang berkelanjutan. Penelitian ini berpotensi untuk mengurangi konsumsi material hingga 20% dan memangkas iterasi desain yang tidak perlu, menciptakan masa depan yang lebih efisien dalam konstruksi berbasis serat (Gil Prez et al., 2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun