Mohon tunggu...
Firmino Botan
Firmino Botan Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba dengan harapan. Dan berharap untuk terus mencoba

Kesuksesan bukan hanya milik orang-orang yang pintar, melainkan juga milik mereka yang tekun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapakah Saya Saat Ini Tuhan?

19 Oktober 2021   17:47 Diperbarui: 19 Oktober 2021   17:48 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan Refleksi ini berdasarkan teks Mazmur 139, Doa di hadapan Allah yang maha tahu

Konteks bacaan dari Mazmur 139 merupakan pergumulan dan usaha dari sang penulis untuk mengenali diri sendiri di hadapan Allah yang maha tahu. Penulis tentunya menyadari keterbatasan kemampuannya untuk mengenali diri sendiri. 

Oleh karena itu, ia berdoa memohon bantuan Tuhan dalam mengenali dirinya sendiri. 

Meminta bantuan Tuhan dalam mengenali diri sendiri merupakan suatu gambaran bagi kita tentang pentingnya kejujuran melihat, memeriksa dan mengenali siapa saya sesungguhnya.

Mengenali diri sendiri secara jujur merupakan suatu pergumulan. Mengapa demikian? Karena kita cenderung untuk melihat sisi yang baik saja, dan mengabaikan sisi yang jahat/gelap. 

Bahkan ada ketakutan tersendiri untuk secara jujur melihat dan mengakui diri kita yang sesungguhnya. Maka kegiatan mengenal diri sendiri adalah pekerjaan yang sulit dan menakutkan. 

Pada suatu hari Plato pernah bertanya kepada gurunya, hal apa yang paling mudah dalam hidup ini? Sang Guru menjawab menilai orang lain. Dan apa yang paling sulit dalam hidup? Mengenal dan menilai diri sendiri. Pengenalan dan menilai diri sendiri merupakan kegiatan yang sulit dilakukan.

Mengenali diri sendiri memang sulit tapi bukan berarti tidak dilakukan. Pengenalan diri tetap hal yang penting. Mengapa penting karena manusia adalah makhluk yang multidimensional sekaligus dinamis. 

Oleh karena itu, pengenalan diri harus dilakukan secara terus-menerus/perennial. Dan untuk dapat mengenal diri secara baik dan jujur kita tidak bisa mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri. Kita juga membutuhkan bantuan dari orang lain dan Tuhan sendiri.

Bantuan Tuhan mutlak perlu untuk mengenal diri sendiri dengan baik dan jujur. Sebab Tuhan mengenal kita melebihi kita mengenal diri sendiri. Pemazmur mengatakan, "Sebab Engakulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku". 

Dengan demikian segala sesuatu tentang diri sendiri, Allah sangat mengetahuinya.

Untuk itu, saya pun disadarkan untuk meminta bantuan Tuhan dalam usaha mengenal diri sendiri. Sebab dalam nama Tuhan, saya akan mengenal dan menilai diri secara baik dan jujur. Mengenal diri secara baik dan jujur akan membantu saya dalam mencintai diri sendiri dan mencintai kehidupan dengan baik pula. Amin......

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun