Mohon tunggu...
Firmauli Sihaloho
Firmauli Sihaloho Mohon Tunggu... Jurnalis - Bataknese who Grown in West Sumatera & Working in Riau Province

Menghidupi Hidup Sepenuhnya

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Fenomena Antrean di Era Revolusi Industri 4.0

1 Desember 2019   20:24 Diperbarui: 1 Desember 2019   20:37 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assist.id merupakan software aplikasi klinik, apotek dan rumah sakit terbaik yang dapat membantu para pelaku bisnis faskes. Kehadiran Assist.id menjadi terobosan atas digitalisasi faskes di Indonesia dengan mudah.

Selanjutnya, Assist.id bisa diintegrasikan dengan bridging BPJS P-Care. Untuk mempermudah dokter-dokter dalam menyimpan rekam medis (EMR) pasien. Software klinik Assist.id juga menyediakan catatan dokter dengan standar ICD 10, catatan perawat, odontogram, upload foto dan sebagainya.

Sementara bagi pemilik apotek, Assist.id juga menawarkan fitur yang penting dalam pencatatan stok obat, daftar obat, peringatan obat habis, peringatan obat kedaluarsa hingga laporan yang lengkap.

Sehingga, pekerjaan admisi, dokter, dan apoteker kini dapat lebih terotomatisasi dan efektif jika menggunakan software klinik Assist.id.

Saat ini, Farly tengah menjajaki beberapa provinsi untuk memperkenalkan Assist.id. Sebelumnya, Assist.id sudah hadir di beberapa kota, seperti di Pekanbaru, Siak, Duri, Jakarta, Bandung hingga Makassar. Sementara untuk jumlah klinik yang sudah mendaftar, sejauh ini sudah ada sekitar 20 klink.

Langkah Farly mendirikan dua aplikasi di atas nyatanya sesuai dengan kemajuan saat ini, yakni era Revolusi Industri 4.0. Prof. Klaus Martin Schwab dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution (2017) menjelaskan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Perubahan itu sangat dramatis dan terjadi pada kecepatan eksponensial. Pegeseran yang paling kentara terasa adalah maraknya ndustry berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi.

Walau memberikan kemudahan, Revolusi Industri 4.0 juga membawa polemik. McKinsey Global Institute (Desember 2017) merilis data bahwa pada 2030 sebanyak 400 juta sampai 800 juta orang harus mencari pekerjaan baru, karena digantikan mesin. Kondisi tersebut tentu amat mengerikan bagi Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan populasi terpadat di Indonesia. Jika tidak disiasati, maka gelombang pengangguran akan melanda negeri ini.

Kendati demikian, rasa optimis menghadapi arus perubahan ini haruslah tetap dipupuk. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Revolusi Industri 4.0 justru memberi kesempatan bagi Indonesia untuk berinovasi. Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi digital dinilai menguntungkan bagi Indonesia. Pengembangan ekonomi digital adalah pasar dan bakat, dan Indonesia memiliki keduanya. Dia tidak sependapat bahwa Revolusi Industri 4.0 akan mengurangi tenaga kerja, sebaliknya malah meningkatkan efisiensi.

Peluang seperti yang dipaparkan Menteri Airlangga memang cukup beralasan. Indonesia sebagai negara yang majemuk memiliki sejumlah permasalahan yang tak akan pernah habis. Permasalahan ini tentu membutuhkan solusi. Solusi ini kemudian melahirkan inovasi. Menciptakan berbagai inovasi inilah yang seharusnya ditangkap oleh para generasi bangsa.

Seperti terobosan yang dilakukan Farly sudah sepatutnya diapresiasi dan dijadikan role model bagi generasi millennial.  Bahwa sebagai generasi muda harus ikut serta memajukan bangsa dengan kemampuan yang dimiliki. Ide sederhana jika dieksekusi dengan serius tentu akan bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Indonesia saat ini mengalami dua peristiwa besar, Bonus Demografi dan Revolusi Industri 4.0. Kedua fenomena itu sudah seharusnya disadari betul oleh generasi muda untuk turut membantu menyelesaikan permasalahan bangsa yang sangat kompleks. Tak perlu hal besar, ide sekecil apapun yang berangkat dari permasalahan sekitar jika dilaksanakan serius maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun