"Terik surya tak terbendung lagi"
"Padat Jalan pahlawan semarang jadi saksi"
"Gerobak bajamu kian menghadang"
"Tameng besi dan senapan air makanan kami"
"Teriakan itu ialah luka rasa dari  kami"
"Wahai orang berdasi, Kau hadir bertepuk tangan"
"Dengarkan suara kami lalu sampaikan"
"Kau dipilih demi rakyat bukan sekedar lotrean"
"Paham kah kau  masa depan negeri ini ?"
"Wahai pribumi berdasi di gedung mewah itu"
"Dimana rakyatmu yang kau bela itu"
"Irama mulut siapa yang kau dengar di hati""Perihal apa yang kau cerna untuk renungan diri"
"Sesaat ratusan pertanyaan, aku bertanya kepadamu"
"Sebagaimana hujan mempertanyakan tanahnya"
"Siapkah kau bilamana menampungnya"
"Dan jika suara kecil kami ini kau sepelekan"
"Runtuhnya pagar gedung itu siapa yang kau salahkan ?"
Penulis : Firman Avicena Haqqi (30402000150)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNISSULA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H