"Irama mulut siapa yang kau dengar di hati""Perihal apa yang kau cerna untuk renungan diri"
"Sesaat ratusan pertanyaan, aku bertanya kepadamu"
"Sebagaimana hujan mempertanyakan tanahnya"
"Siapkah kau bilamana menampungnya"
"Dan jika suara kecil kami ini kau sepelekan"
"Runtuhnya pagar gedung itu siapa yang kau salahkan ?"
Penulis : Firman Avicena Haqqi (30402000150)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNISSULA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!