Mohon tunggu...
Firman Adi
Firman Adi Mohon Tunggu... Insinyur - ekspresi sederhana

arek suroboyo yang masih belajar menulis. nasionalis tak terlalu religius. pendukung juventus sekaligus liverpudlian. penggemar krengsengan, rawon dan tahu campur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayangan Kematian

4 November 2020   09:52 Diperbarui: 13 Februari 2021   06:03 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam ini suara gerimis
berirama kesedihan mengiris
iringi kelam sunyi
risaukan tangisan hati

bayangan kematian menyeruak
terkubur tanah, dalam dan pekat
tanpa harta, teman kerabat
siksa kubur hingga kiamat

adakah yang menyenangkan hati
bawah nisan lembab dan pengap
masih bisakah saksikan anak istri
lanjutkan hayat penuh gemerlap

ketika disiksa tanpa perlawanan
takkan terdengar iba tangisan
kala malam hujan dan dingin
jeritan pun terhempas angin

ya Allah, ampunilah hamba
hindarkan dari siksa yang sesak
atasku lalai, sombong dan riya'
kufur nikmat, ibadah tak layak

bimbinglah hati anak anakku
tak kenal lelah mencari ridhoMu
menjadi sholeh berdo'a tanpa jemu
agar kelak hindarkan siksa kuburku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun