Untuk menjalin komunikasi sesama woodworker, Santi bergabung dengan komunitas hobi kayu chapter Tangerang. Pada awalnya Santi anggota perempuan satu-satunya, namun seiring waktu sekarang sudah banyak perempuan yang ikut bergabung.
Santi juga bergabung dengan group female woodworker yang berasal dari seluruh negara. Menurutnya female woodworker dari luar negeri sangat menyukai kayu khas Indonesia.
Santi sering bertukar ilmu tentang kayu, bahkan ada kenalannya dari Amerika yang mengirim alat pelindung paru-paru/ respirator agar Santi lebih memperhatikan keselamatan kerja.
Banyak suka yang dirasakan Santi sebagai woodworker, salah satunya bisa menyalurkan keinginannya di kayu, female woodworker plus usaha tidak perlu mengeluarkan uang untuk membuat sesuatu, tapi costumer yang bayar. Rutinitasnya kini sebagai female woodworker berbeda dengan perempuan lainnya.
Santi menerima orderan, mengerjakannya lalu mengirim ke pemesan. Santi makin akrab dengan kayu, lem, alat potong, alat amplas, meteran, circle, jigsaw, dan alat bor.
Menurut Santi profil seorang female woodworker melatih perempuan menjadi lebih mandiri, strong dan tidak mudah cengeng, karena tidak hanya aktifitas membuat produk, tetapi melibatkan pemikiran, bagaimana mewujudkan karya sesuai pesanan customer.
Santi merasa salut terhadap perempuan yang mampu melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh laki laki. Bukan bermaksud untuk menyaingi, tapi untuk kesetaraan. Profesi female woodworker menunjukkan bahwa perempuan tetap bisa berkarya sekalipun di pekerjaan yang biasa dilakukan oleh laki laki.
Santi berharap bisa menginspirasi banyak orang untuk menjadi seorang woodworker. Santi mewujudkannya dengan mengisi acara workshop kayu dan festival kayu.
Terkadang dirinya diundang oleh vendor alat untuk mereview alat. Berbagai komentar dan kritikan lingkungan sekitar dijadikannya sebagai bahan bakar pembuktian, bahwa female woodworker lulusan sarjana akan berbeda dengan female woodworker pada umumnya, skill tidak harus bersekolah dan memiliki ijazah tinggi, namun didapatkann dengan berusaha dan terus belajar.
Dunia kreatif menurutnya tidak mengenal persaingan, namun di dunia usaha persaingan itu ada. Santi bertahan di dunia kreatif sekaligus dunia usaha dengan cara bersaing sehat, meningkatkan kualitas, menggali kreativitas dan terus berinovasi. Karena tren sekarang serba digital, maka woodworker dapat memperkenalkan produk melalui jejaring media sosial.