Berwisata atau berlibur bagi saya tidak terpisahkan. Ketika saya pergi berwisata, berarti saya juga pergi berlibur. Setiap saya berkunjung ke suatu tempat lama atau baru namun apa yang saya lihat mengesankan, saya anggap itu berwisata atau berlibur. Ada kesenangan sendiri yang saya dapatkan dari berwisata. Ke manapun tujuannya, asal menyenangkan, berarti saya sedang berwisata.
Kesan-kesan yang diberikan oleh tempat-tempat yang saya tuju atau objek-objek tertentu akan menjadi sesuatu yang bernilai juga penting secara spiritual. Mungkin teman-teman juga ada yang menganggap seperti ini, aspek-aspek yang menggerakkan diri kita untuk berwisata. Berwisata menyenangkan bukan? Saya sendiri biasanya berkunjung ke bermacam jenis tempat.
Dari bermacam jenis objek wisata saya, yang paling favorit yaitu berwisata ke pantai. Seperti orang pada umumnya, wisata pantai merupakan pilihan yang tepat, apalagi orang yang tinggal di daerah yang jauh dari pantai.
Tidak jarang kita menemukan pantai begitu ramai oleh para pengunjung dari segala penjuru. Yang datang pun macam-macam, ada rombongan keluarga, keluarga dengan tetangga-tetangganya, ada yang bersama kekasih hatinya, ada juga yang sendirian. Semuanya berkunjung demi melepas penat dari segala bentuk aktivitas yang mereka lakukan di luar sana.
Ini menjadi bukti bahwa pantai begitu istimewa bagi banyak orang. Saya sendiri meskipun menyukai pantai, tapi hanya pantai-pantai tertentu saja. Kalau pantainya jelek dan kotor, saya tidak ke sana lagi. Pantai yang bersih dan berpasir putih lebih indah daripada yang berpasir gelap. Apalagi di bibir pantai itu ada batu karang yang berserakan sedemikian rupa sehingga membentuk semacam pola seperti tempat tinggal untuk mahluk kecil nan mungil.
Pantai-pantai seperti ini paling banyak berada di Bali hingga Papua. Ada banyak sekali pantai yang belum terjamah oleh para wisatawan nakal yang membuang sampah sembarangan di bibir pantai.
Pantai favorit saya terletak di Sumbawa Barat. Mulut pantai di sana langsung menghadap ke barat, jadi kita dapat menyaksikan sunset dengan warna jingga yang indah. Ada burung-burung laut yang beterbangan dalam barisannya. Nyiur-nyiur kelapa yang membisikan sesuatu. Dan, kepiting-kepiting yang lari terbirit-birit menuju lubang tempat peristirahatannya. Semua elemen membentuk semacam keadaan harmonis yang dapat membuat kita merasa tenang dan menyatu dengan alam.
Pantai adalah tempat yang kompleks. Ia terdiri dari elemen-elemen yang dengan cara tertentu membentuk suatu keindahan yang alami. Tapi meski begitu, elemen-elemen ini juga tidak dapat diremehkan keindahannya. Misalnya saja ombak, gundungan pasir, kerang, kepiting, buah kelapa yang jatuh dari dahannya, dan lain-lain. Semua elemen ini punya wajah estetik masing-masing.
Orang ketika mengalami momen yang indah akan cenderung mengabadikannya, saya pun demikian. Ketika saya berkunjung ke pantai, saya tidak akan lupa untuk membawa kamera. Tapi saya cenderung tidak menghabiskan banyak waktu dengan memfoto sana sini, pertama yang saya lakukan adalah berjalan mengemati apa ada. Lalu saya mengistirahatkan kaki saya di atas pasir yang seakan menenggelamkan kaki saya. Lalu saya pun jepret-jepret. Mencari objek-objek yang unik dan indah.Â
Gambar-gambar ini nantinya saya unggah ke Instagram sehingga orang lain dapat melihat keindahannya juga. Berbagai keindahan sama seperti membagi kebahagiaan ke orang lain. Saya akan mengunggah foto-foto itu ketika saya sudah keluar dari pantai dengan cepat menggunakan kartu perdana smartfren saya.
Saya tidak sabar untuk membagikan momen-momen indah ini ke kerabat-kerabat saya dan memberikan ucapan salam bahagia ke mereka semua. Begitulah cara saya berlibur, menikmati pantai dan membagi momen membahagiakan itu.
