Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mengandung lima prinsip fundamental yang mencakup nilai-nilai moral, sosial, dan politik yang penting bagi pembentukan karakter individu dan masyarakat. Di era transformasi digital yang kini tengah kita alami, tantangan dalam memperkuat karakter profil pelajar Pancasila semakin kompleks. Namun demikian, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar dalam menghadapi era transformasi digital ini.
pendidikan karakter Pancasila harus dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Orang tua perlu memberikan contoh yang baik dan konsisten dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pelajar akan terbiasa mempraktikkan nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan keadilan sejak dini.
sekolah sebagai lembaga pendidikan juga harus menjadi garda terdepan dalam memperkuat karakter pelajar Pancasila. Kurikulum sekolah harus dirancang sedemikian rupa agar mencakup pembelajaran tentang nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh. Selain itu, sekolah juga dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler atau seminar yang bertujuan untuk membahas dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan sehari-hari dan dalam menghadapi perubahan teknologi digital.
penggunaan teknologi digital dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkuat karakter pelajar Pancasila. Pendidikan berbasis teknologi dapat disusun dengan memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam konten-konten pembelajaran. Pembelajaran daring yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika dalam penggunaan teknologi akan membantu pelajar untuk memahami dampak dari tindakan mereka dalam ruang digital.
Tiba saatnya untuk kita yang berada di ranah pendidikan untuk mengubah pola pikir dalam mendidik bukan lagi mengajar dan transfer ilmu kepada peserta didik. Melainkan bertindak sebagai fasilitator yang akan memberikan petunjuk tanpa menunjukan, memberikan pemahaman tentang menemukan sendiri, memberi stimulan untuk menggali potensi tanpa harus menyuapi.
Semoga dengan upaya apapun yang dilakukan pendidik dalam melakukan perubahan yang dapat dipertanggungjawabkan akan mencapai tujuan yang diharapkan, andaipun belum mencapai harapan saat ini tetaplah semangat dan terus berusaha.
REFERENSI:
Artikel “Pembentukan karakter anak dalam lingkungan Pendidikan Informal”
