Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

The Rising Star Itu Bernama Irman Gusman

6 Mei 2015   10:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:19 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“DPD RI yang dipimpin Irman, pada periode 2009-2014, terbukti semakin diperhitungkan keberadaannya yang berupaya sejajar dengan DPR RI dan Presiden,” menurut Saldi, Pakar hukum tata negara Universitas Andalas, Saldi Isra.

Menurut Saldi, di tengah keterbatasan kewenangan DPD RI, kepemimpinan Irman Gusman sudah efektif dan perannya cukup menonjol dalam dunia politik nasional.

“Peran DPD RI di bawah kepemimpinan Pak Irman, beberapa gagasannya telah menjadi inspirasi Presiden SBY,” ujarnya.

DPD RI pada kepemimpinan Irman Gusman, lanjut Saldi, telah berhasil membatalkan pasal-pasal dalam Undang-undang Nomor 27 tahun 2009 tentang MD3 yang membelenggu fungsi DPD RI di bidang legislasi. Pembatalan beberapa pasal dalam Undang-undang MD3 tersebut melalui uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang dikabulkan oleh MK.

Pada tahun 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak Irman Gusman untuk menjadi peserta dalam konvensi calon Presiden dari partai Demokrat. Beliau pun menerima tawaran tersebut, dan menyatakan konvensi adalah salah satu cara menumbuhkan budaya demokrasi yang sehat, karena melalui proses seleksi yang kredibel dan transparan.

1431062698848399597
1431062698848399597

“Serta memberikan  pendidikan politik yang sehat, sehingga kursi kepemimpinan di semua bidang nantinya terisi oleh putra-putri terbaik bangsa,” ujar Irman Gusman.

Pada Oktober 2014, Irman Gusman kembali menyalonkan diri sebagai Ketua DPD untuk periode periode 2014-2019. Dan tanpa terduga, ia kembali terpilih  dengan memperoleh 66 suara. Beliau berhasil unggul atas lawannya Farouk Muhammad yang mendapatkan 53 suara. Sementara suara abstain sebanyak 3 suara.

Pada putaran pertama, Irman Gusman memperoleh 54 suara, mengalahkan dua pesaingnya, Farouk Muhammad dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Keduanya memperoleh 38 dan 32 suara. Ketiga nama tersebut, masuk menjadi nominator Pimpinan DPD RI, setelah melewati proses pemilihan di wilayahnya masing-masing.

GKR Hemas berhasil mengungguli Oesman Sapta di Wilayah Tengah, Farouk Muhammad berhasil mengungguli Nono Sampono di wilayah Timur, dan mantan Ketua DPD, Irman Gusman berhasil mengungguli Istiawati dari Wilayah Barat.  Ini sebuah catatan prestasi yang membanggakan, karena dalam sejarah lembaga legeslatif, terpilihnya kembali calon incumbent belum pernah terjadi.
Salah satu prestasi yang "ajaib" diraihnya adalah Irman kembali terpilih kedua untuk kalinya sebagai Ketua DPD atau ketiga kalinya menduduki kursi pimpinan DPD. Disebut "ajaib" karena, sejak republik ini berdiri, baru kali ini tokoh pimpinan parlemen dipilih tiga kali berturut-turut.
Terlebih, resistensi terhadap tokoh incumbent sangat besar. Irman harus merangkul senator-senator baru yang sangat kritis terhadap kebijakan dan konfigurasi politik era sebelumnya. Disatu pihak, Irman bersaing dengan tokoh-tokoh yang punya basis masa yang kuat didaerahnya.

Sebagai sosok politisi, Irman memang sangat cerdas dan lihai. Irman tahu ditikungan mana ia harus tancap dan mengerem gas politik. Ia mampu mengharmonikan nada politik di tengah-tengah kebisingan, riuh, pekik dan histeria menjadi satu baris kelompok yang rapi lalu menang gemilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun