Mohon tunggu...
Firmansyah Cahya Areta
Firmansyah Cahya Areta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berusaha mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pandemi Covid-19: Pancasila sebagai Sebuah Solusi?

9 November 2020   23:07 Diperbarui: 9 November 2020   23:35 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: fotokita.grid.id

Sejak awal Maret 2020, Indonesia kedatangan tamu yang tidak diundang, bahkan sama sekali tidak diharapkan kehadirannya. Siapakah itu? Yap, benar. Wabah Coronavirus Disease 2019 atau biasa kita kenal sebagai COVID-19. Munculnya COVID-19 benar-benar membawa dampak yang luar biasa bagi negara Indonesia. Bahkan, hampir seluruh sektor di negara ini sudah terkena dampaknya. Salah satu sektor yang merasakan dampak paling besar adalah sektor perekonomian.

Menurut Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia, Ikhsan Ingratubun, beliau mengatakan bahwa terdapat 30 juta UMKM yang bangkrut dari total 63 juta UMKM. Perlu diketahui bahwa UMKM ini merupakan jenis usaha yang paling banyak, yakni mencapai 99,9% dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2020). Ini artinya hampir setengah dari total UMKM sudah gulung tikar dikarenakan pandemi COVID-19.

Adanya pandemi juga mengakibatkan banyak karyawan di-PHK. Hal ini terpaksa dilakukan untuk mengurangi beban operasional perusahaan yang semakin lama semakin membengkak, sementara di sisi lain pemasukan dari penjualan terus menurun. Turunnya penjualan ini tentunya disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat terhadap produk barang dan/atau jasa di tengah pandemi COVID-19.

Saat ini Indonesia telah resmi mengalami resesi ekonomi yang ditandai dengan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III-2020 yang mencapai minus 3,49%. Ini menjadi bukti nyata bahwa dampak negatif pandemi COVID-19 memang sudah benar-benar dirasakan oleh Indonesia.

Meskipun Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai permasalahan, khususnya goncangan perekonomian, kita harus tetap ingat dan berpegang teguh pada Pancasila.

Sebagaimana yang telah diketahui bersama, kedudukan Pancasila di Indonesia adalah sebagai dasar dan ideologi negara. Kehadiran pancasila menjadi penopang berdiri dan tegaknya negara Indonesia.

Tidak hanya itu, Pancasila juga berperan sebagai pedoman bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam berperilaku. Diharapkan seluruh aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat sudah selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Begitu juga pada kondisi sekarang. Seluruh masyarakat dalam menghadapi kondisi pandemi ini sebaiknya tetap mengacu pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Mengapa demikian? Pancasila sesungguhnya merupakan kristalisasi nilai yang bersumber dari kebudayaan asli Indonesia. Berarti Pancasila sudah pasti cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia dan sudah terbukti sampai saat ini Pancasila masih diakui eksistensinya.

Kehadiran Pancasila secara tidak langsung memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang ada. Berikut nilai-nilai Pancasila yang membawa kebaikan bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam menghadapi pandemi COVID-19:

Ketuhanan Yang Maha Esa

Mengajarkan kepada kita bahwa pandemi COVID-19 memang sebuah takdir Tuhan yang tidak bisa dihindari. Kita lebih baik berdoa untuk keselamatan negara ini daripada berpikir untuk menyalahkan negara lain yang dianggap menjadi sumber virus. Ingat, saling menyalahkan tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi hanya menambah masalah.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sebagai manusia, kita diharapkan bisa melakukan kegiatan kemanusiaan, misalnya kegiatan penggalangan dana dan bakti sosial lainnya. Pastinya ini akan meringankan beban orang lain dalam menghadapi beratnya pandemi. Selain itu, nilai ini mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk saling menjaga agar angka kenaikan kasus COVID-19 bisa ditekan seminimal mungkin.

Persatuan Indonesia

Ketika mengetahui ada orang yang melanggar protokol kesehatan, sikap yang baik adalah mengingatkan dengan cara yang baik pula. Masyarakat tidak seharusnya saling menyalahkan satu dengan yang lainnya, apalagi dengan cara yang kasar. Hal tersebut hanya akan menimbulkan perselisihan sosial.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang merupakan produk musyawarah dan tentunya berorientasi pada kepentingan umum. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pandemi COVID-19.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Seluruh masyarakat, baik pemerintah maupun swasta secara bersama-sama bekerja keras untuk membebaskan negara Indonesia dari dampak negatif COVID-19. Bantuan sosial juga selayakya diberikan dengan tepat sasaran kepada mereka yang memang benar-benar membutuhkannya.

Sumber: fotokita.grid.id
Sumber: fotokita.grid.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun