ASEAN. Di bawah tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth", Indonesia juga ditugaskan untuk memperkuat kerja sama ekonomidi antara negara-negara ASEAN. Dengan keketuaan ini, Indonesia diharapkan dapat mendorong konektivitas dan interkonektivitas antarnegara serta memperluas kerja sama dengan negara-negara lain. Sebagai pusat pertumbuhan global melalui ASEAN untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, ada tiga kunci yang harus dilakukan untuk mewujudkan transformasi sistem pembayaran ASEAN sekaligus mengatasi risiko-risiko yang ada di sekitarnya. Transformasi sistem pembayaran ASEAN menjadi fokus utama, dan Bank Indonesia memiliki peran sentral dalam mencapai tujuannya, ketiga kunci tersebut adalah.
Pada tahun 2023, Indonesia akan kembali dipercaya sebagai ketua1. Meneruskan kerja sama dalam Regional Payment Connectivity (RPC) yang telah disepakati oleh lima negara ASEAN dan membuka pintu bagi partisipasi negara-negara ASEAN lainnya.
2.memperkuat kerangka regulasidan pengawasan untuk memastikan keamanan dan stabilitas sistem pembayaran
3.mendorong inovasi dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan sistem pembayaran.
Bank Indonesia berperan sangat penting dalam mentransformasi sistem pembayaran ASEAN. Sistem Layanan Pembayaran ASEAN untuk Era Digital terkait erat dengan Bank Indonesia, bank sentral Indonesia. Sistem Layanan Pembayaran ASEAN untuk Era Digital adalah sistem pembayaran yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi keuangan secara digital. Bank Indonesia bertanggung jawab untuk membuat kebijakan untuk mendukung transformasi sistem pembayaran ASEAN, termasuk mendorong kerja sama di bawah Regional Payment Connectivity (RPC), RPC adalah sebuah inisiatif untuk memperkuat konektivitas antarnegara dalam hal pembayaran dan transfer dana dalam Pembayaran Digital ASEAN di ASEAN. Dengan memfasilitasi kerja sama dalam RPC, Bank Indonesia memiliki perandalam mengatasi tantangan regulasi yang mungkin timbul seiring dengan transformasi sistem pembayaran ASEAN.  Beberapa tantangan dalam mengembangkan layanan sistem pembayaran digital ialah perlindungan konsumen  dan keamanan transaksi. Keandalan dan interoperabilitas infrastruktur, inklusi keuangan dan literasi digital, penyediaan layanan yang mudah diakses dan adil, serta kolaborasi pemangku kepentingan juga menjadi tantangan dalam mengembangkan layanan sistem pembayaran digital. Melalui kerja sama ini, Bank Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam mengembangkan kerangka regulasi yang relevan dengan perkembangan teknologi dan infrastruktur pembayaran di ASEAN. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang aman, tepercaya, dan terhubung dalam sistem pembayaran di kawasan tersebut.
Bank Indonesia terus mendorong konektivitas ASEAN untuk mentransforma sistem pembayaran ASEAN sekaligus mengatasi risiko Konektivitas ASEAN sangat penting, terutama dibeberapa pilar seperti ekonomi, keamanan politik dan sosial budaya ASEAN. Proyek Master Plan ons Connectivity (MPAC) 2025 bermaksud untuk mengatasi beberapa isu, salah satunya adalah isu konektivitas internal. Saat ini, Bank Indonesia terus mendorong konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara diKawasan Asia Tenggara (ASEAN). Melalui digitalisasi, ASEAN akan menjadi pemimpin dalam konektivitas sistem pembayaran lintas batas untuk mendukung perekonomian, inklusi keuangan, kebijakan dan mekanisme pengawasan, serta menjadi contoh bagi dunia.
Pentingnya meningkatkan profil layanan pembayaran ASEAN di era digital tidak dapat diabaikan, mengingat Indonesia, yang akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023, memiliki peran penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi di antara negara-negara ASEAN dan mengembangkan konektivitas di antara negara-negara tersebut serta dengan negara-negara lain. Dalam konteks ini, Bank Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk mengembangkan strategi komunikasi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan penggunaan Sistem Layanan Pembayaran ASEAN, dengan melibatkan sektor swasta, pemerintah, dan lembaga terkait. Dengan meningkatkan kesadaran dan penggunaan sistem pembayaran digital, ASEAN dapat menjadi pemimpin dalam menghubungkan sistem pembayaran lintas batas, yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian, inklusi keuangan, dan kebijakan di kawasan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H