Mohon tunggu...
Firman Syach
Firman Syach Mohon Tunggu... -

SECANGKIR HANGAT PERSAHABATAN...disenja keramahan yang penuh keceriaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sidang Cinta

15 Agustus 2011   13:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:45 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kisah erita ini telah berkahir dibabaknya

mengulas akhir cerita penuh emosi

embakar habis tiap kesadaran pemikiran

mengulurkan ratap sedih yang tak mau pergi

aku terpaku kaku tersedat membela diri

menahan amarah dalam kesaksian -kesaksian palsu

bergemuruh ingin meletus membanjiri

lava air mata yang membandang

lihat......mataku melotot setengah keluar

memutus neuron-neuron syaraf  kesadaran

aku luluh mejadi tahanan cintaku sendiri

mejadi pesakitan dalam dakwaan tanpa alasan

dalam berkas kecemburuan yang palsu

tak ada saksi sekedar membela hatiku

hanya dakwaan hakim berlaku kaku

aku pasrah berdiri sendiri diatas landas pancung

kematian cintaku....lelah dan berakhir

15 agustus 2011, semua telah berakhir dengan sedih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun