Mohon tunggu...
Firman Maulana
Firman Maulana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Mencari Kebenaran Logika

1 Januari 2016   22:07 Diperbarui: 1 Januari 2016   22:48 4626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana Cara Mendapatkan Kebenaran?

Sebelum masuk ke dalam penjelasan , tentunya kita harus melihat Teori Teori dasar para tokoh-tokoh ilmu tentang Arti Kebenaran dalam sudut pandang keilmuan yang mereka telah ciptakan dan menjadi referensi pengetahuan bagi kita semua, Kebenaran adalah fidelity to objektive reality (kesesuaian pikiran dengan kenyataan). Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya Plato, Aristoteles dan Moore dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolatik, serta oleh Berrand Russel pada abad modren.

Dalam Tugas Materi Perkuliahan Logika, penulis akan mencoba menjelaskan bagaimana Mendapatkan Kebenaran itu ditinjau dari sisi LOGIKA. Seperti kita ketahui bersama, fungsi  dasar dari Logika adalah menentukan penalaran Akal kita untuk dapat memisahkan mana yang Benar dan Mana yang Tidak Benar. Benar menurut kita belum tentu benar menurut orang lain, para tokoh-tokoh Filsuf Seperti Charles S Pierce ( 1914 – 1939 ) yang menganut Teori Pragmatisme dalam mencari kebenaran lebih dititik beratkan pada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Tiga teori yang menjadi dasar dari sisi Pragmatis adalah :

  1. Sesuai Keinginan dan Tujuan
  2. Adanya Keseuaian dalam Eksperimen
  3. Eksistensi

Konsep Logika atau Logika Itu sendiri adalah cabang ilmu Filsafat yang secara tidak langsung akan berhubungan langsung terhadap kaidah-kaidah yang ada didalamnya. Dalam logika dikenal metode cara mendapatkan Kebenaran dangan metoda cara Berfikir secara Induksi dan Deduksi dimana didalamnya telah dilakukan penelitian-penelitian yang sistematis, tepelajar berdasarkan bidang ilmu atau object yang menjadi tujuan Pengetahuan.

Dalam proses penalaran yang akan dilakukan secara induktif atau deduktif kita tidak boleh melalaikan pokok-pokok yang oleh logika disebut azas Berpikir ( Drs. H Mundari ), kapasitas dari asas ini adalah mutlak agar kita bisa lurus dalam berpikir , tiga asas pemikiran antara lain :

  1. Asas Identitas
  2. Asas Kontradiksi
  3. Asas Penolakan Kemungkinan Ketiga.

Menurut penulis, CARA MENDAPATKAN KEBENARAN dalam sudut pandang LOGIKA adalah dengan tercapainya syarat syarat Keseluruhan Sistem analisis dalam mengambil atau mendapatkan Konklusi atau kesimpulan terhadap suatu keilmuwan, titik dari pengetahuan adalah tercapainya kebenaran Keilmuwan. Keilmuwan memiliki sifat logis yang oleh karena itu kepentingan keilmuwan tidak mungkin melepaskan Kepentingannya terhadap Logika.

Kebenaran Menurut Sosiologis

Definisi Sosiologi menurut penulis adalah Ilmu yang mempelajari tentang hubungan masyarakat dengan individu begitupun sebaliknya, ilmu sosiologi memiliki konsep konsep penelitian yang harus dilalui dalam melihat gejala-gejala social yang timbul dalam masyarakat dalam hubungan sosial untuk menciptkan keseimbangan. Para ahli menyebutkan bahwa objek material dari ilmu sosiologi adalah kehidupan social manusia dan gejala serta proses hubungan manusia. Dalam objek formil ilmu sosiologi meliputi :

  1. Pengertian tentang sikap dan tindakan manusia terhadap lingkungan hidup manusia dalam kehidupan sosialnya melalui penjelasan ilmiah
  2. Meningkatkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyrakat
  3. Meningkatkan kerjasama antar manusia.

Dalam ilmu sosiologi, setelah mengenali atau mendapatkan objek nya, maka dilakukan metode penelitan yang dilakukan melalui pendekatan dengan Metode Kumulatif dan Metode Kuantitatif, disini juga penulis menambahkan bahwa disamping metode diatas ada metode-metode yang lain yang lain seperti Metode Induktif, Deduktif, Empiris, Rasional dan metode Fungsional.

Dalam Sosiologi objek yang dipelajari adalah apa yg terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini.

Pada kesimpulannya Penulis menggambarkan Bahwa KEBENARAN SOSIOLIGI adalah kebenaran suatu analisa terhadap Gejala sosial yang timbul di masyarakat dengan tujuan tercapainya sebuah keseimbangan dalam pergaulan.

Kebenaran Menurut Hukum

Dalam mencari Kebenaran hukum, seperti yang telah dilakukan sebelumnya penulis akan menghubungkan dengan Konsep Logika dalam konteks sebagai Cabang Ilmu Filsafat, menurut Theo huijbers , asas hukum ialah prinsip prinsip yang dianggap dasar atau fundamen hukum dan merupakan pengertian-pengertian yang menjadi titik tolak berfikir tentang hukum, termasuk titik tolak bagi pembentukan undang-undang dan interpretasi terhadap undang-undang itu sendiri.

Hukum pada hakikatnya merupakan norma, dan tiap-tiap norma pasti mengandung nilai, maka sekilas segera terjawab bahwa isi hukum adalah nilai. Nilai yang dimaksud disini tidak lain adalah Moral, atau dalam lingkup yang lebih luas adalah moralitas.

Moral adalah hasil penilaian tentang baik dan buruk manusia sebagai manusia, baik secara pribadi ( Individu ) maupun secara berkelompok ( Masyarakat ). Mencari kebenaran hukum berarti mencari kepastian prilaku, kepastian batasan serta menerapkan menjadi Kebiasaan masyarakat.

Dalam pemaparan singkat berdasarkan Beberapa referensi dan pemahaman penulis, bisa disimpulkan bahwa KEBENARAN HUKUM adalah, tercapainya suatu Proses tindakan yang mencerminkan :

  1. Keadilan untuk Keseimbangan.
  2. Kepastian Untuk Ketetapan.
  3. Kemanfaatan untuk kebahagian.

Tiga tujuan Kebenaran Hukum harus menjadi refleksi Manusia dalam menjalani dimensi hidup yang didalamnya selalu akan terjadi Hukum Sebab Akibat, sehingga Nilai dari Kebaradaan hukum akan bersifat esksistensi, dan dapat diterima oleh masyarakat yang akan mengikatkan dirinya terhadap nilai-nilai.

demikian semoga bermanfaat

 

Firman Maulana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun