Mohon tunggu...
Firman Syaeful Cholik
Firman Syaeful Cholik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seputar Olahraga,Pengalaman,Film,Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pembakaran Mobil Warga Diduga Dendam Usai Teguran

13 November 2024   21:47 Diperbarui: 13 November 2024   21:59 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar jakartaterkini.id

Bandung, Rancaekek akhir-akhir ini Kota Bandung sering terjadi hal-hal berbau kriminalitas seperti banyak nya oknum gerombolan pemuda atau bisa disebut dengan geng motor yang semakin hari semakin meresahkan warga.

Seperti yang terjadi pada kasus dari salah satu warga Rancaekek, AD 47 Tahun yang mengalami kejadian yang tidak mengenakan bagi beliau yaitu kejadian pembakaran mobil pribadi milik AD oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Awal mula pembakaran terjadi disinyalir karena tidak enak saat ditegur oleh AD sang korban pemilik mobil tersebut, bukan tanpa alasan AD menegur para pemuda dikarenakan suara bising knalpot dari motor yang digunakan oleh gerombolan pemuda di depan rumah AD.

Saat ditegur oleh AD para gerombolan pemuda terlihat seperti akan melakukan diskriminasi terhadap AD akan tetapi para gerombolan pemuda tersebut mengurungkan niatnya dikarenakan banyak tekanan dari warga sekitar pun yang ikut terganggu serta menegur para gerombolan pemuda tersebut.

Alih-alih saat para gerombolan pemuda tersebut mengurungkan niatnya untuk mendiskriminasi AD, saat itu juga gerombolan pemuda seperti menandai rumah tempat tinggal AD dan seperti akan melakukan sesuatu terhadap AD.

AD pun terlihat biasa saja saat para gerombolan pemuda itu pun pergi meninggalkan kediaman AD, akan tetapi saat hari tengah malam para gerombolan pemuda itu pun mulai melakukan aksi nya dalam pembakaran mobil milik AD.

Saat pembakaran terjadi para pemuda itu pun langsung kabur tanpa jejak, AD dan keluarga mulai menyadari bahwa ada kebakaran di sekitar rumahnya, AD pun bergegas melihat keluar, sontak dengan apa yang dilihatnya bahwa api sudah meluap dan membakar mobilnya.

AD beserta keluarga dan para warga sekitar langsung berbondong-bondong untuk memadamkan api dari mobilnya, dan api pun mulai padam setelah memakan waktu berjam-jam dan masalah mobil pun sudah terselesaikan api sudah padam berkat bantuan dari warga sekitar dan untung nya tidak menelan korban jiwa ketika terbakar hanya saja mobil terlihat gosong dan termakan oleh kibaran api.

Ketika api sudah padam AD sempat mengira bahwa kebakaran terjadi akibat konslet dari kelistrikan mobilnya, akan tetapi saat AD melihat dari CCTV rumahnya AD mulai menyadari bahwa kebakaran terjadi bukan akibat dari konslet kelistrikan mobil tetapi ada seseorang yang sengaja melakukan pembakaran tersebut.

AD mulai berasumsi liar bahwa yang melakukan hal tersebut adalah gerombolan pemuda yang AD tegur tadi, setelah di usut bahwa asumsi liar AD pun berkata benar bahwa yang melakukan pembakaran adalah salah satu dari anggota gerombolan tersebut ketika salah satu dari warga yang melihat dan melapor ke pada AD.

Setelah di telusuri lebih dalam oleh AD beserta bantuan dari warga bahwa orang yang melakukan pembakaran tersebut adalah orang yang kediamannya tidak jauh dari rumah AD alias satu perumahan/komplek.

Ketika ada salah satu warga yang melihat orang tersebut (pelaku) terlihat tergesa-gesa dan panik saat bertemu daripada salah satu warga sekitar, dan setelah di usut bahwa sang pelaku sempat bersembunyi di tempat dari salah satu anggota oknum daripada gerombolan pemuda.

AD beserta keluarganya pun mulai mendatangi kediaman rumah sang pelaku untuk dimintai pertanggung jawaban atas perlakuannya, saat itu juga yang berhadapan dan berbicara langsung dengan AD yaitu ayah daripada sang pelaku.

Saat AD meminta kejelasan bahwasanya sang anak telah melakukan pembakaran mobil miliknya kepada ayah daripada pelaku, dan ayah pelaku pun tidak tahu bahwa anaknya telah melakukan pembakaran mobil karena sejak siang hari sang anak (pelaku) tidak terlihat dirumah.

Ketika itu juga AD pun tetap tegas ingin meminta tanggung jawab daripada keluarga pelaku beserta bukti-bukti yang di perlihatkan oleh AD lewat kamera CCTV bahwa sang anak (pelaku) yang melakukan pembakaran tersebut.

Sang ayah dari pelaku pun terkejut bahwa memang benar anaknya yang melakukan pembakaran mobil karena dilihat dari pakaian yang pelaku pakai terlihat tidak asing, sang ayah dari pelaku pun langsung menghubungi sang anak (pelaku) untuk pulang kerumah, tanpa sepengetahuan pelaku bahwa AD (korban) berada dikediaman nya dan anaknya (pelaku) pun meng iyakan permintaan dari sang ayah.

Ketika saat tiba di kediaman rumahnya pelaku pun terkejut melihat rumahnya sudah dikerumuni warga dan AD (korban) beserta keluarga pelaku yang sudah menunggunya. AD pun bertanya kepada pelaku "apa alesannya pelaku membakar mobil milik AD" ujar AD, pelaku menjawab dengan rasa panik bahwa dia melakukan itu karena ulahnya AD yang menegur ketika pelaku dan teman nya konvoi melewati rumah AD.

Pelaku pun mengungkapkan atas rasa bersalahnya kepada AD terhadap kejadian tersebut, AD pun dengan sigap langsung memberi pelaku pilihan antara dilaporkan nya pelaku kepada pihak polisi atau bertanggung jawab dengan cara mengganti rugi akibat pembakaran tersebut.

Setelah berunding cukup panjang dan sudah sepakat secara kekeluargaan pada hasil akhirnya bahwa pelaku beserta keluarganya pun menyetujui bahwa akan mengganti rugi mobil akibat kebaran sesuai dengan harga mobil tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun