Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Urgensi Aglomerasi Jakarta dalam Rangka Peningkatan Pembangunan Ekonomi dan Investasi

6 Juni 2024   02:51 Diperbarui: 6 Juni 2024   03:03 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: Shutterstock/Aiyoshi597 via Kompas.com)

Apa kabar Jakarta? Berbagai kabar simpang siur tentang Jakarta memang semakin mengemuka, apalagi sejak 15 Februari 2024 yang lalu, saat Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota negara Indonesia yang kita cinta ini.

Terlepas apa pun yang terjadi dengan pemindahan ibu kota Indonesia, tentu pembangunan dan kehidupan ekonomi harus tetap berjalan. Memang banyak pertanyaan terkait dengan kehidupan Jakarta apalagi setelah tidak menjadi ibu kota negara.

Tentu Jakarta tetaplah Jakarta, IKN (Ibu Kota Nusantara) pun sudah ditetapkan yang keberadaannya telah menggantikan posisi Jakarta yang tentu saja memiliki dampak, baik dari sisi ekonomi, sosial dan politik. Dari berbagai referensi, meskipun tidak memegang peranan sebagai ibukota, ternyata Jakarta masih memegang peranan penting dalam dinamika politik, dan juga ekonomi Indonesia.

Apa Itu "Aglomerasi"?

Bagi mereka yang awam tentang perubahan konsep sebuah wilayah, khususnya aglomerasi, memang tidak menjadi perhatian. Namun bagi mereka yang sangat berkepentingan dalam proses terkait, khususnya para pebisnis, para pekerja dan mereka yang berkaitan dengan perubahan struktur wilayah, aglomerasi menjadi sebuah perhatian khusus.

Mengambil beberapa referensi, aglomerasi merupakan sebuah konsep yang sangat berhubungan dengan geografi, ekonomi dan industri, khususnya yang berhubungan konsep sentralisasi kegiatan ekonomi dan industri di sebuah kawasan perkotaan.

Menurut Kuncoro dalam The Economics of Industrial Agglomeration and Clustering, 1976 1996: the Case of Indonesia (detik.com) memiliki pendapat, bahwa aglomerasi adalah lokasi yang tidak mudah berubah akibat adanya penghematan eksternal yang terbuka bagi semua perusahaan. Perusahaan yang dimaksudkan disini adalah perusahaan yang lokasinya saling berdekatan satu dengan lainnya, termasuk secara strategis dekat dengan para penyedia jasa.

Terdapat sebuah teori yang tentang aglomerasi, bahwa semakin teraglomerasi suatu wilayah perekenomian, maka akan semakin meningkat pertumbuhan wilayah tersebut. Hal ini terbukti di Indonesia, dengan banyaknya industri pengolahan di wilayah tersebut, maka daerah tersebut tumbuh lebih cepat bila dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit industri.

Indonesia sendiri memiliki beberapa contoh aglomerasi, bahkan di Pulau Jawa terdapat dua kutub, yaitu:

  • Ujung barat Pulau Jawa, yang terdiri atas Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Bandung.
  • Ujung timur Pulau Jawa, terdapat kawasan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

Aglomerasi Jakarta Menjadi Fokus dalam Peningkatan Ekonomi dan Investasi

Perubahan Jakarta dari yang sebelumnya merupakan Ibu Kota Negara menjadi Daerah Khusus, tentu menjadi sebuah fenomena baru.

Dalam Undang-undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) memberikan sebuah kekhususan Jakarta sebagai perekonomian nasional, hal ini juga mengatur adanya sebuah kawasan aglomerasi yang terdiri atas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun