Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Efektifkah Wacana Libur Tiga Hari Kerja?

27 Mei 2024   03:29 Diperbarui: 27 Mei 2024   03:47 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini berarti opsi tersebut belum akan diterapkan untuk karyawan perusahaan pemerintahann.

Tentang keefektifan libur 3 hari kerja, memang terjadi pro dan kontra, salah satunya yang disampaikan Ahmad Tauhid yang merupakan Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), yang kontra atas rencana wacana tersebut, dengan alasan libur 3 hari kerja sulit untuk diimplimentasikan karena pada dasarnya jam kerja pegawai BUMN tidak menentu dan sangat sulit diukur.

Masih menurut Ahmad Taufik, wacana libur 3 hari sebaiknya diganti dengan insentif atau biasa disebut dengan uang lembur. Waktu ekstra yang dikeluarkan para pegawai tersebut bisa diganti dengan uang yang dihitung berdasarkan kehadiran kerja.

Tentu wacana atas kebijakan tersebut memang perlu dilakukan kajian lebih mendalam, meskipun di berbagai negara kebijakan tersebut sukses dilaksanakan seperti yang dilakukan perusahaan Perpetual Guardian dari Selandia Baru, yang kemudian kebijakan tersebut diimitasi oleh perusahaan riset, Wellcome Trust dari Inggris.

Hal penting yang harus menjadi catatan disini adalah sampai seberapa efektif dan efisienkah penambahan hari libur tersebut bisa dilakukan. Karena beda negara, beda kebiasaan, beda pula pola pikir dan pola pandangnya dalam menghadapi sesuatu.

Semoga informasi tentang "Efektifkah Wacana Libur Tiga Hari Kerja?" ini bermanfaat dan menjadi referensi informasi untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun