Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Siap Kuliah Karena Finansial? Ini Dia Tips Untuk Sukses Setelah Lulus Sekolah

21 Mei 2024   02:51 Diperbarui: 21 Mei 2024   03:10 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Susi Pudjiastuti (Gambar: vibizmedia.com)

Melihat berbagai fakta dan kejadian baru-baru ini, apalagi yang berhubungan dengan masa depan anak, khususnya biaya pendidikan yang semakin mahal, tentu membuat setiap orang mulai berpikir logis dan praktis, khususnya orang tua.

Berbagai masalah pendidikan, termasuk diantaranya semakin banyaknya sarjana yang menganggur membuat banyak orang tua memiliki sudut pandang berbeda dengan berbagai pernyataan yang tidak mendukung anak untuk mendapatkan pendidikan tinggi.

Apalagi pernyataan pejabat Kemendikbudristek, Tjitjik Sri Tjahjandarie, yang menyampaikan bahwa "pendidikan tinggi adalah pendidikan tersier". Hal ini berarti sudah bukan bagian dari wajib belajar. Penyataan ini disampaikan atas respon gelombang demonstrasi mahasiswa atas tingginya UKT (Uang Kuliah Tunggal).

Mengubah Mindset Bahwa Tanpa Kuliah Pun Masih Bisa Sukses

Sampai saat ini, semua orang mengatakan bahwa untuk bisa sukses harus dimulai dari kuliah. Namun kenyataan di depan mata, banyak lulusan kuliah yang cenderung mencari pekerjaan bila dibanding menciptakan lapangan kerja.

Sebenarnya apa sih 'esensi kuliah' itu?

Mengambil informasi dari rwbimo.medium.com, esensi kuliah pada dasarnya adalah mempelajari suatu bidang tertentu dan bisa mempraktekkannya di dunia kerja kelak, dan juga untuk melatih kedisiplinan, kegigihan dan rasa tanggung jawab.

Berbanding terbalik dengan esensi kuliah, ternyata muncul persoalan seperti yang dikhawatirkan di atas, yaitu sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai, apalagi dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, efek resesi yang masih terasa, hingga membuat banyak usaha bangkrut dan tutup.

Bahkan data dari Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah pengangguran terbuka di Indonesia yangmencapi 8,43  juta jiwa pada Agustus 2022, dan sebanyak 7,99% atau sekitar 673,49 ribu penganggur berasal dari  lulusan universitas.

Terdapat banyak sebab mengapa lulusan perguruan tinggi ini sulit mendapatkan pekerjaan, hal utama adalah faktor persaingan.

Mengambil informasi dari bbc.com, menurut Alan Seals, seorang profesor ekonom, di Universitas Auburn, Amerika Serikat, saat ini pekerja membutuhkan sesuatu yang lebih besar dari hanya sekedar motivasi atau gelar sarjana untuk memasuki dunia kerja saat ini.

Hal tersebut terjadi juga di Indonesia, dalam melamar pekerjaan saat ini tidak hanya sekedar lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana, namun juga dibutuhkan pengalaman dan keahlian.

Disinilah kesempatan bagi Anda yang dulunya tidak mampu kuliah secara finansial, dan memanfaatkan kesempatan awal dengan magang pada perusahaan tertentu atau bekerja lebih dini sebelum melanjutkan kuliah, menjadi kesempatan dan juga hal poistif serta solusi atas mahalnya biaya pendidikan kuliah.

Disinilah juga menjadi peran orang tua dan pihak terkait yang dekat dengan anak untuk selalu memberikan motivasi bahwa untuk menjadi sukses tidak ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pendidikan seseorang.

Selama ini kebanyakan masyarakat masih memiliki anggapan, bahwa tujuan untuk kuliah adalah agar bisa mendapatkan gelar sarjana dengan nilai yang bagus, dan diharapkan setelah lulus bisa mendapatkan pekerjaan dengan karir yang bagus dan gaji yang tinggi. Bila disimpulkan tujuannya adalah untuk menjadi kaya dengan bekerja setelah lulus kuliah.

Bagaimana bila mindsetnya diubah bahwa kuliah hanya sebagai proses menambah ilmu, sehingga kuliah bisa dilakukan setelah mendapatkan uang atau dana yang cukup?

Bila mindset ditanamkan, maka anak akan memiliki jiwa yang kuat, salah satunya dengan menanamkan jiwa entrepreneur, meskipun dirinya belum menjadi seorang entrepreneur.

Dan ternyata sangat banyak orang-orang di Indonesia yang tanpa kuliah bisa sukses, ambil contoh diantaranya Susi Pudjiastuti, Fiki Naki, Jess No Limit, Atta Halilintar, dan masih banyak anak muda sukses Indonesia lainnya, itu hanya contoh orang-orang yang mau bekerja keras dan menghargai proses untuk bisa meraih sukses.

Tips Meraih Sukses Meskipun Menunda Kuliah Karena Keterbatasan Finansial

Catatan dan tips ini tidak bermaksud menyudutkan mereka yang kuliah karena mampu dalam hal finansial. Namun lebih kepada motivasi bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan selama menunda kuliah  karena belum siap secara finansial atau pun secara mental.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia banyak orang yang sukses dan kaya tanpa kuliah. Oleh karena itu, menjadi tidak masalah bila menunda untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi, dan hal ini adalah hal biasa.

Tentu saja akan sangat berbahaya bila memaksakan kuliah karena belum siap, baik secara finansial atau pun secara mental.

Terdapat banyak hal yang bisa dilakukan bagi Anda yang lulus sekolah namun belum siap kuliah karena faktor finansial, antara lain:

1. Bekerja part time untuk mencari tambahan penghasilan.

Untuk mengisi waktu, dan sambil menabung sebagai dana kuliah, melamar dan bisa mendapatkan pekerjaan part time bisa menjadi cara yang bisa Anda lakukan.

Banyak sekali pekerjaan yang terlihat remeh, tapi bisa menghasilkan. Sambil bekerja, di sela waktu Anda bisa belajar tentang cara bisnis yang baik dan juga belajar mempersiapkan kuliah dengan mempelajari soal-soal tes masuk perguruan tinggi.

2. Mencari informasi dan mendaftar beasiswa

Tidak dapat dipungkiri selama ini, beasiswa menjadi salah satu solusi untuk membantu proses perkuliahan dan juga akan membantu meringankan beban orang tua.

Banyak hal yang bisa didapat bila Anda bisa memperoleh beasiswa untuk kuliah ini, seperti mendapat uang saku, dan juga bebas biaya kuliah dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan pihak pemberi beasiswa.

Di masa jeda ini, Anda bisa mempersiapkan syarat dan berkas yang diperlukan agar Anda bisa lolos dan bisa menlanjutkan kuliah.

3. Memberanikan diri untuk mulai belajar hard skill dengan platform online yang saat ini sudah sanagat banyak di berbagai aplikasi.

Tentu saja yang menjadi hal utama disini adalah semangat bahwa belajar bisa dilakukan dimana dan kapan saja.

Banyak sekali platform yang menyediakan media pembelajaran online yang tentunya bisa menguntungkan Anda.

Memang tidak mudah, namun kenyataan hidup memang akan membuat Anda kuat dan menyadari bahwa hidup harus dilalui dan dijalani dengan semangat yang kuat.

4. Membuka usaha sendiri

Era saat ini adalah era digital yang menjadi peluang bagi Anda untuk memanfaatkan keahlian dan kemampuan Anda.

Bila di bangku sekolah dulu Anda pernah mengikuti pelajaran atau ekstrakurikuler IT, Anda tidak akan takut untuk menggunakan kesempatan tersebut.

Sangat banyak yang bisa dilakukan, mulai dari menulis online, menjadi content writer, menjual foto secara online, bahkan berjualan online.

5. Mulai berpikir ulang, apa tujuan melanjutkan kuliah setelah dana yang dikumpulkan telah terkumpul.

Di masa jeda ini, menjadi waktu yang penting untuk mulia berpikir dan merenung apa yang ingin dicari setelah kuliah.

Bila selama waktu jeda Anda sudah berhasil menjadi seorang entrepreneur bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan, mungkin melanjutkan kuliah hanya sebagai mencari tambahan ilmu saja.

Bila hanya untuk sekedar mencari gelar? Atau ingin mencari kerja lagi? Hal ini tentu menjadi pertanyaan, apalagi bila bisnis yang sudah Anda buka sudah berjalan dan semakin berkembang.

Itu dia sedikit informasi dan tips tentang "Tidak Siap Kuliah Karena Finansial? Ini Dia Tips Untuk Sukses Setelah Lulus Sekolah". Semoga informasi tersebut bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun