Anda tentu masih ingat beberapa waktu lalu terjadi kehebohan karena naiknya harga beras yang di luar kebiasaan, bahkan di bulan Maret 2024 saja, beras premium mencapai Rp. 18.000 per kg.
Namun yang sebenarnya yang membuat heboh masyarakat bukan harga berasnya yang naik, namun pernyataam dari mantan Bupati Purwakarta yang juga anggota DPR dari Partai Grerindra, yang menyatakan "Harga skincare, rokok, HP, motor, baju naik diam saja, tetap beli. Giliran harga beras naik ribut semuanya, seperti dunia mau kiamat."
Terlepas dari adanya kenaikan harga beras yang terjadi atau pun kenaikan harga lainnya, bahkan yang terbaru yaitu ramai naiknya UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan IPI (Iuran Pengembangan Institusi), hal ini memberikan pelajaran penting bahwa segala sesuatunya harus dipersiapkan, apalagi untuk kebutuhan primer.
Menyikapi Berbagai Kenaikan Harga, Baik Kebutuhan Primer atau pun Pendidikan Anak
Pada dasarnya sebagai masyarakat memang tidak bisa menghindari adanya kenaikan harga barang, produk dan juga biaya hidup. Namun yang bisa dilakukan adalah menyikapi dengan bijak segala perubahan yang terjadi.
Terasa berat memang, dimana semua harga naik, akibat inflasi dan resesi, namun pendapatan tidak naik, tapi hanya itu-itu saja, bahkan semakin tidak menentu, khususnya yang bergerak di sektor non formal.
Bahkan dari beberapa catatan yang telah dihimpun beberapa waktu lalu, untuk gaji atau upah buruh di semua daerah meskipun sudah ditetapkan besaran upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK), namun besaran yang sudah ditetapkan tersebut tidak mencukupi kebutuhan dasar hidup sehari-hari.
Memang hal tersebut simalakama, di tengah semakin turunnya daya beli, tuntutan kenaikan upah, membuat banyak perusahaan yang ada akhirnya mengalami kebangkrutan dan memilih menutup pabriknya.
Bagi sebagian masyarakat yang memahami dan tidak bisa berbuat apa-apa dengan segala kenaikan yang terjadi, maka yang bisa dilakukan adalah menyikapinya dengan bijak, khususnya untuk kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok tersebut.
Cara yang paling mudah dalam menghadapi kenaikan harga, dan agar bisa memenuhi kebutuhan, bisa dilakukan dengan cara, sebagai berikut:
- Memperketat pengeluaran untuk kebutuhan lain (Uang dipergunakan bila benar-benar sangat membutuhkan).
- Mengurangi porsi belanja.
Pentingnya Mempersiapkan Dana Darurat dan Dana PendidikanÂ
Berbagai kenaikan produk yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, dan yang sedang ramai dibicarakan, seperti kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal) membuat kita harus menyadari bahwa meskipun pendapatan yang didapatkan pas-pasan, tapi kita harus mulai memaksakan diri untuk menyiapkan dana-dana yang penting untuk hidup nanti.
Terdapat dua dana yang harus disiapkan bila berkaca dengan kondisi yang terjadi saat ini, yaitu:
Mempersiapkan Dana Pendidikan
Sebagai orang tua, memang sudah menjadi kewajiban untuk menyiapkan dana pendidikan anak jauh-jauh hari, sehingga pada saat waktunya tiba, anak mulai masuk ke jenjang yang dimaksud, maka kita sebagai orang tua tidak akan kebingungan.
Persiapan dana pendidikan yang dilakukan dengan matang akan sangat berguna untuk mengantisipasi terjadinya inflasi yang mengakibatkan naiknya biaya pendidikan setiap tahunnya.
Memang ada cara untuk meringankan biaya pendidikan, salah satunya dengan mengajukan beasiswa, apalagi bila anak memiliki prestasi, namun setidaknya dengan menyiapkan dana pendidikan lebih dini akan membuat kita tenang, meskipun terjadi kenaikan yang luar biasa.
Mulai Mempersiapkan Dana Darurat
Tidak dapat dipungkiri, semua bisa terjadi. Pengalaman yang terjadi pada diri kami, pada saat bekerja dan membangun usaha, apalagi saat bisnis yang saat itu dianggap kuat dan sudah mulai besar, ternyata pada saat Covid-19 melanda, usaha yang digadang-gadang bisa menjamin kehidupan keluarga ternyata harus tutup dan bangkrut.
Tentu hal ini membuat kita kaget apalagi, untuk memenuhi biaya hidup. Untung saja, setiap bulan, kami sudah mempersiapkan dana darurat, tidak besar, namun sangat membantu. Bisa diakui dana darurat pun tentu saja akan habis bila kita tidak mengelola bisnis lagi, dan menyisihkan dana lagi.
Pada dasarnya dana darurat atau emergency fund merupakan sejumlah dana yang sengaja disiapkan untuk mengantisipasi berbagai macam kondisi darurat yang tidak terduga dan membutuhkan dana tunai.
Dana darurat akan membantu kita saat terjadi sesuatu yang tidak disangka, misalnya mendadak muncul pengeluaran yang tidak terduga, atau menjamin kebutuhan hidup sementara saat bisnis tutup atau terkena PHK.
Bahkan dengan mempersiapkan dana darurat atau emergency fund , akan meminimalisir kita untuk tidak terjebak mengambil pinjaman saat terjadi hal yang mendesak dan membutuhkan.
Itu dia sedikit catatan tentang "Setelah Harga Skincare vs Harga Beras, Selanjutnya Apalagi?". Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H