Sebuah headline di medsos beberapa waktu lalu, sungguh mengagetkan, di balik kesuksesan Timnas Putra, ada berita menyedihkan. Timnas Putri Indonesia di Piala Asia U-17 di Bali, kebobolan 27 gol dan tanpa poin.
Apa yang ada di benak Anda saat tim nasional putri yang dibanggakan kalah dan mengalami kekalahan berturut-turut hingga kebobolan 27 gol? Tentu sangat sedih bukan? Tanpa menuduh dan menyalahkan siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggung jawab atas kekalahan tersbeut, tentu hal ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait.
Namun, di balik kekalahan Timnas Putri Indonesia kemarin, ternyata Timnas Wanita Indonesia pernah lolos dalam putaran final AFC Women's Asian Cup India 2022 setelah menang 1-0 atas Singapura. Tidak hanya itu, bahkan Zahra Musdalifah saat itu juga menjadi women of the match dalam pertandingan tersebut.
Jadi apa yang salah dengan Timnas Putri Indonesia di Piala Asia U-17?
Keseriusan PSSI vs Transformasi Sepak Bola Wanita Indonesia
Liga Sepak Bola Wanita memang jarang kita dengar. Mungkin hal ini pula yang membuat PSSI sepertinya kurang serius dalam menggarap industri sepak bola wanita. Tentu saja hal ini sangat berbeda dengan liga pria yang selalu ramai hingga bisa sampai kepuncak Piala AFF 2024, meskipun nyaris lolos dalam Olimpiade Paris 2024.
Keraguan masyarakat sepertinya terjawab dengan pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Tohir, yang menyatakan bahwa Indonesia masih dalam proses atau tahapan membangun sepak bola wanita.
Hal tersebut disampaikan setelah gagalnya Timnas Indonesia Wanita di Piala Asia U-17 beberapa waktu lalu.
Tentu hal ini menjadi banyak pertanyaan bagi semua pihak, khususnya masyarakat, bagaimana bisa Indonasia sampai tidak ada poin bahkan kebobolan sampai 27 gol.
Hal ini memang menjadi hal yang wajar, karena Timnas Putri masih dalam proses penataan dari seluruh elemen. Bahkan salah satu club sepak bola wanita, Persis Solo Women, sekitar Oktober 2023 lalu, merilis pernyataan "BUBAR", karena tidak adanya kompetisi sepak bola wanita atau Liga 1 Putri dari PSSI.
Tentu hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pihak terkait khususnya PSSI, karena bisa terlihat sepak bola putri memang terlihat seperti anak tiri bila dibandingkan dengan sepak bola pria yang sering dilaksanakan pertandingan di segala umur.
Bagaimana keseriusan PSSI dalam hal ini?
Mengambil informasi dari website PSSI, Erick Tohir menyampaikan bahwa telah dilakukan beberapa langkah, antara lain:
- Melakukan penataan sepak bola wanita pada semua elemen.
- Bekerjasama dengan federasi sepak bola Jepang, sebagai roadmap transformasi sepak bola wanita dalam jangka panjang.
Dalam rangka kerjasama dengan Jepang, maka PSSI mendatangkan pelatih,coach Satori Mochizuki, sekaligus bekerjasama dengan federasi sepak bola Jepang JFA dalam rangka penataan secara total.
Melihat hasil pertandangan dalam Piala Asia U-17 dan performa pertandingan, memang sangat terlihat bahwa timnas putri Indonesia memiliki banyak kekurangan dalam dasar dan teknik. Hal ini seperti disampaikan Satori Mochoizuki yang merupakan pelatih kepala tim.
Menatap Kebangkitan Timnas Sepak Bola Putri Indonesia
Belajar dari kekalahan Timnas  Putri U-17, tentu kegagalan tersebut menjadi bagian dari perjalanan untuk menuju sukses.
Tidak dapat dipungkiri, dengan kekalahan 27 gol dan tanpa poin, memang pahit. Namun hal ini menjadi lecutan untuk semua pihak, baik Timnas Putri, official dan juga PSII untuk lebih mempersiapkan lebih dini dan tetap terus berlatih.
Kekalahan dalam Piala Asia Wanita U-17 kemarin memang bukan akhir dari segalanya. Masih banyak tantangan dan pertandingan yang harus dijalani. Hal penting dalam hal ini adalah tetap memiliki semangat dan tekad untuk terus berjuang, bukankah kejatuhan adalah untuk bangkit lagi?
Semoga informasi tentang "Kebobolan 27 Gol dalam Piala Asia U-17, Bukti Butuh Keseriusan PSSI dalam Mewujudkan Timnas Putri Indonesia" tersebut bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H