Bagaimana keseriusan PSSI dalam hal ini?
Mengambil informasi dari website PSSI, Erick Tohir menyampaikan bahwa telah dilakukan beberapa langkah, antara lain:
- Melakukan penataan sepak bola wanita pada semua elemen.
- Bekerjasama dengan federasi sepak bola Jepang, sebagai roadmap transformasi sepak bola wanita dalam jangka panjang.
Dalam rangka kerjasama dengan Jepang, maka PSSI mendatangkan pelatih,coach Satori Mochizuki, sekaligus bekerjasama dengan federasi sepak bola Jepang JFA dalam rangka penataan secara total.
Melihat hasil pertandangan dalam Piala Asia U-17 dan performa pertandingan, memang sangat terlihat bahwa timnas putri Indonesia memiliki banyak kekurangan dalam dasar dan teknik. Hal ini seperti disampaikan Satori Mochoizuki yang merupakan pelatih kepala tim.
Menatap Kebangkitan Timnas Sepak Bola Putri Indonesia
Belajar dari kekalahan Timnas  Putri U-17, tentu kegagalan tersebut menjadi bagian dari perjalanan untuk menuju sukses.
Tidak dapat dipungkiri, dengan kekalahan 27 gol dan tanpa poin, memang pahit. Namun hal ini menjadi lecutan untuk semua pihak, baik Timnas Putri, official dan juga PSII untuk lebih mempersiapkan lebih dini dan tetap terus berlatih.
Kekalahan dalam Piala Asia Wanita U-17 kemarin memang bukan akhir dari segalanya. Masih banyak tantangan dan pertandingan yang harus dijalani. Hal penting dalam hal ini adalah tetap memiliki semangat dan tekad untuk terus berjuang, bukankah kejatuhan adalah untuk bangkit lagi?
Semoga informasi tentang "Kebobolan 27 Gol dalam Piala Asia U-17, Bukti Butuh Keseriusan PSSI dalam Mewujudkan Timnas Putri Indonesia" tersebut bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H