Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Urgensi di Balik Penambahan Jumlah Kementerian, antara Kebutuhan untuk Kelanjutan Indonesia Maju atau Mengakomodasi Partai Koalisi

13 Mei 2024   01:58 Diperbarui: 13 Mei 2024   02:00 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Kompas.com/ Irfan Kamil)

Selain itu, Prabowo juga menegaskan tentang komitmennya untuk "melanjutkan program-program Presiden Jokowi", jika menang dalam Pilpres 2024 ini.

Melihat apa yang disampaikan tersebut, maka dipastikan sebenarnya saat ini tidak diperlukan penambahan kementerian, karena pada dasarnya yang dilakukan hanya melanjutkan saja tentang program-program yang sudah berjalan, sehingga yang perlu dilakukan adalah berusaha seoptimal mungkin untuk meningkatkan performa dan kinerja kementerian yang saat ini sudah berjalan sebanyak 34 kementerian tersebut.

Selain itu, dengan mengacu pada apa yang disampaikan Feri Amsari tersebut diatas, nomenklatur kementerian saat ini sudah sangat ideal dan juga sudah sesuai dengan batas maksimal sesuai dengan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara.

Yang dikhawatirkan tentang penambahan kementerian tersebut sebenarnya adalah hanya keinginan untuk mengakomodasi partai pendukung atau partai koalisi dalam pemenangan Capres 2024 kemarin atau bisa dikatakan hanya sekedar hasrat ingin berbagi kekuasaan, yang tentunya hal ini tidak sesuai dengan amanat rakyat dan UUD 1945.

Itu dia sedikit informasi dan ulasan tentang "Urgensi di Balik Penambahan Jumlah Kementerian, antara Kebutuhan untuk Kelanjutan Indonesia Maju atau Mengakomodasi Partai Koalisi". Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun