Betapa senangnya, beberapa ruas di jalur kota kami sudah ada jalur kecil berwarna hijau, yang ternyata itu adalah jalur sepeda. Tentu bagi pecinta sepeda dan hobi ke kantor dengan bersepeda, maka hadirnya jalur sepeda menjadi terobosan besar.
Apa yang Anda bayangkan di benak Anda tentang sepeda? Tentu banyak hal yang bisa dilakukan dengan hanya sekedar sepeda. Kalau dahulu sebelum munculnya kendaraan bermotor, maka sepeda menjadi alat transportasi utama.
Tidak hanya sebagai alat transportasi, namun bersepeda secara rutin juga memiliki manfaat untuk kesehatan, baik fisik maupun mental.
Sepeda menjadi olahraga favorit sejak meredanya wabah Pandemi Covid-19, selain untuk menjaga kesehatan, saat itu bersepeda juga menjadi tren masyarakat, hingga pemerintah mulai menyediakan sarana dan prasarana bagi para pesepeda ini, dengan menciptakan jalur khusus, yaitu jalur sepeda.
Tujuan Pemerintah Membangun Jalur Sepeda
Membahas tentang kebijakan bahkan apa yang dilakukan pemerintah, selalu menjadi bahasan menarik, terlepas dari pro dan kontra atas apa yang dilakukan pemerintah, begitu pula dengan kebijakan penyediaan sarana bagi para pesepeda.
Semua mungkin sudah sangat paham, bahwa semua perdebatan yang sering kita lihat di media seolah menjadi hal yang angin-anginan atau bisa disebut 'timbul tenggelam'. Begitu pula dengan kebijakan dan pelaksanaan atas penyediaan jalur sepeda ini.
Penyediaan jalur sepeda tentu saja menjadi hal positif, karena jalur sepeda adalah jalur khusus yang sengaja diperuntukkan untuk para pengguna sepeda, yang jalurnya dipisahkan dari lalu lintas kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas pengguna sepeda.
Penyediaan jalur sepeda sebenarnya sudah tepat, sesuai dengan Undang-undang Lalu Lintas Angkutan Jalan No. 22 Tahun 2009, sudah jelas bahwa pengguna jalan termasuk di antaranya adalah pejalan kaki dan pesepeda. Oleh karena itu, maka Pemerintah Kota 'WAJIB' menyediakan jalur untuk pejalan kaki dan sepeda.
Apalagi ditambah dengan adanya isu polusi udara yang semakin meningkat karena kendaraan bermotor, menjadikan tidak adanya alasan untuk tidak menyediakan fasilitas bagi para pesepeda ini.
Sebenarnya penyediaan jalur sepeda bagi para pesepeda ini sudah sangat tepat, dengan adanya pembangunan jalur sepeda, hal ini tentu saja menjadi simbol dari adanya pembagian ruang jalan, yang menunjukkan bahwa terdapat pengguna ruang jalan lain, selain motor dan mobil.
Tentu saja dengan adanya pembagian jalur ini menjadi hal yang sangat penting apalagi bila pemerintah kota menjadikan pesepeda sebagai prioritas atas ruang jalan. Oleh karena itu, dengan keberadaan jalur khusus sepeda menjadi prioritas pembangunan dengan keselamatan para pesepeda ini.
Jalur Sepeda, Riwayatmu Kini, Seberapa Efektifkah?
Beda dahulu, beda sekarang. Kalau dahulu berbagai jalan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Medan dan Surabaya selalu  dipenuhi oleh para pesepeda. Namun, keberadaan para pesepeda ini semakin menurun, apalagi sejak kendaran bermotor masuk Indonesia sekitar tahun 1920-an. (itdp-indonesia.org)
Sebenarnya meskipun terjadi penurunan pengguna jalan oleh para pesepeda ini, terdapat beberapa komunitas yang menggaungkan penggunaan sepeda, seperti hadirnya B2W (Bike to Work) yang menggaungkan penggunaan kembali sepeda ke kantor, yang juga menjadi pelopor gerakan bersepeda dan juga secara konsisten selalu mengadvokasi penggunaan sepeda sebagai transportasi ramah lingkungan.
Berbicara tentang penggunaan sepeda, dapat diakui masih sangat jarang penggunaan sepeda untuk ke kantor, khususnya di daerah. Kalau pun ada hanya satu dua orang yang menggunakan sepeda, karena tempat tinggal dengan kantor yang dekat. Â Dan yang lain lebih memilih menggunakan motor, selain karena alasan agar lebih mempercepat waktu, juga faktor kebutuhan.
Bahkan di beberapa waktu, khususnya saat pagi hari, saat harus sampai tepat waktu di kantor, jalur sepeda ini pun juga dipadati dengan antrian motor.
Kalau pun ada teguran, alasan yang disampaikan karena jalur sepeda kosong, sehingga jalur ini sering dipakai pengendara motor, bahkan ada yang lebih ekstrim, jalur yang seharusnya diperuntukkan bagi pengguna sepeda, seringkali terlihat digunakan sebagai parkir kendaraan bermotor.
Disinilah yang perlu dipertanyakan kembali, seberapa efektifkah jalur sepeda tersebut saat ini?
Perlunya Kesadaran Masyarakat Tentang Pentingnya Jalur Sepeda
Berbicara tentang kesadaran masyarakat tentang pembagian jalur ini, sepertinya harus sering dilakukan sosialisasi, khususnya di daerah atau kabupaten.
Sejak semakin jarangnya sepeda digunakan sebagai moda transportasi sehari-hari, kecuali untuk acara-acara tertentu dan di hari libur karena sepeda digunakan sebagai alat untuk berolahraga, tentu saja hal ini menjadikan berkurangnya fungsi sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari.
Tentu saja tidak heran bila jalanan di kota khususnya di daerah, menjadikan jalanan didominasi kendaraan bermotor, begitu pula dengan jalur sepeda yang sepertinya hanya sebagai formalitas saja.
Maka sangat wajar bila banyak orang yang pesimis dengan keberadaan jalur sepeda termasuk para pesepeda ini, kecuali bila masyarakat sudah sadar dan memanfaatkan sepeda sebagai moda transportasi utama, seperti di Jakarta, dimana sepeda ini sempat mendominasi dan juga menjadi lambang gengsi kelompok elit tertentu dengan sepedanya yang mahal.
Semoga informasi tentang "Jalur Sepeda, Terobosan untuk Pecinta Sepeda dan Hidup Sehat. Masih Efektifkah Jalur Tersebut Saat Ini?" bermanfaat dan menjadi tambahan informasi untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H