Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hati-hati Terjebak Fake Productivity! Sibuk Ya, Hasil Nggak!

5 Mei 2024   14:35 Diperbarui: 5 Mei 2024   14:38 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: grinvalds/Thinkstock via Kompas.com)

Produktivitas, target, hingga pencapaian menjadi tiga kata penting yang sering disampaikan dan kita dengar dalam usaha mencapai target yang telah ditentukan manajemen.

Dengan adanya target tersebut, membuat kita harus bekerja dengan efektif dan produktif sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan, apa pun bentuknya.

Namun, dibalik kata produktif dan efektif dalam bekerja seringkali ada anggota tim atau bahkan kita sendiri yang sepertinya , namun tidak ada hasil atau output apa pun yang dihasilkan.

Parahnya, banyak yang mengartikan produktif dengan sibuk menjadi satu kesatuan yang sama, padahal kedua jenis ini tentu saja sangat berbeda.

Apa Sebenarnya "Fake Productivity" Itu?

Istilah "fake productivity" memang terdengar asing dan kurang familier, namun istilah yang sering didengar adalah "kelihatannya sibuk, tapi nggak ada hasilnya", kalimat inilah yang sangat sering didengar dalam lingkup pekerjaan di kantor atau tim.

Fake productivity atau produktivitas palsu juga disebut dengan "Pseudo Productivity", bila diterjemahkan bisa disebut dengan produktivitas semu.

Produktivitas palsu ini sebenarnya adalah saat Anda terfokus mengerjakan sesuatu atau tugas pekerjaan yang sebenarnya "low value" atau bisa dikatakan kurang penting, sehingga tidak membuat kemajuan atau progress signifikan pada target pekerjaan Anda.

Sehingga disinilah bisa diketahui perbedaan antara produktif dengan sibuk seperti yang disampaikan di atas:

Produktif belum tentu sibuk, Sibuk belum tentu produktif.

Hal yang membedakan dari produktivitas adalah dari sisi manajemen waktu dan juga hasil dari pekerjaan yang dilakukan. Maka bila Anda sering sibuk mengerjakan sesuatu dan menghabiskan waktu, jangan bangga dulu, karena belum tentu waktu Anda yang sibuk tersebut bisa mencapai target atau menghasilkan pekerjaan yang luar biasa.

Bagaimana Cara Mengatasi Fake Productivity Ini?

Fake productivity atau produktivitas palsu ini memang menjadi aktivitas atau pekerjaan yang menjebak, hanya terlihat sibuk, namun tidak memberikan hasil yang signifikan bagi yang mengerjakan pekerjaan tersebut.

Bahkan semua orang atau para karyawan, mulai dari lini terbawah hingga lini tertinggi dalam lingkup pekerjaan pasti pernah merasakan hal ini. Sibuk dan capek dalam melakukan sesuatu, namun rasanya tidak ada kepuasan atau added value yang didapatkan khususnya dalam pencapaian target pekerjaan.

Disinilah yang harus dipahami dan diketahui oleh Anda yang sering melakukan banyak pekerjaan untuk bisa mengetahui bagaimana agar bisa bekerja dengan produktif.

Tentu saja orang yang produktif memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan bila dibandingkan dengan orang-orang yang sibuk.

Terdapat beberapa cara mengatasi "Fake Productivity", antara lain (Haryo Suryosumarto - headhunterindonesia.com):

1. Menentukan skala prioritas         

Bagaimana cara menentukan skala prioritas? Lakukan identifikasi tugas yang paling penting yang sesuai dengan target yang harus Anda capai.

Gunakan prinsip "Pareto Principle", yaitu 80% hasil pencapaian kemungkinan besar berasal dari 20% aktivitas yang Anda lakukan.

2. Fokuslah pada tugas yang memiliki dampak besar

Fokuslah pada tugas dan juga sediakan waktu khusus untuk mengerjakan hal terpenting tersebut.

Ada satu cara yang bisa dilakukan untuk produktif, yaitu dengan istilah "Deep Work", yaitu dengan cara menjauhkan hal yang tidak penting, seperti mematikan smartphone, dan juga bisa mengatakan "TIDAK" pada perminataan mendadak yang tidak penting.

3. Delegasikan pekerjaan yang didelegasikan

Ini yang penting, bila ada pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai dengan target, dan harus ada pekerjaan lain yang bisa didelegasikan pada bawahan atau tim, maka Anda bisa menyerahkan pekerjaan tersebut, sehingga menjadikan pekerjaan menjadi lebih efisien.

4. Istirahat sejenak

Jangan lupa, Anda juga manusia yang butuh istirahat. Yang harus diingat adalah Deep Work yang Anda lakukan secara marathon dengan konsentrasi tinggi juga ada batasnya. Jangan lupa beristirahat barang sejenak untuk menyegarkan pikiran.

5. Evaluasi hasil, tidak hanya aktivitasnya

Melakukan evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka mengetahui apakah pekerjaan tersebut sudah mencapat target yang telah ditentukan.

Jangan sampai hanya fokus pada aktivitas remeh, hanya untuk mengisi hari mulai pagi sampai sore atau istilahnya "MAGABU" - makan gaji buta doang.

Cara Mengukur Hasil Kerja

Banyak sekali cara atau metode, apakah pekerjaan yang dilakukan tersebut produktif atau tidak. Sebenarnya yang sangat mudah mengukurnya bila berhubungan dengan tim yang berhubungan dengan kinerja pencapaian, misalnya pada tim marketing atau sales. Pada tim ini, sudah ditentukan secara kuantitatif dan kualitatif.

Terdapat beberapa cara untuk mengukur hasil kinerja, antara lain:

1. Key Performance Indicator

KPI (Key Performance Indictor) atau sering disebut dengan indikator kinerja utama merupakan nilai terukur yang menunjukkan seberapa efektif suatu organisasi atau perusahaan mencapai tujuan utama.

Dengan adanya KPI akan menjadi alat bantu untuk mengukur kinerja tim, sehingga bisa mengetahui seberapa jauh usaha yang telah dilakukan memberi dampak bagi kemajuan bisnis.

2. Mengetahui target yang akan dicapai

Setelah mengetahui apa saja komponen performa kerja yang akan diukur, maka Anda bisa berusaha dengan sekuat tenaga untuk fokus mencapai target yang telah ditetapkan.

Target yang disampaikan biasanya dalam bentuk angka, angka tersebut akan menjadi pedoman yang harus dikejar dalam periode waktu ke depan.

3. Mencatat pencapaian

Dengan mencatat pencapaian, maka kita bisa mengetahui apakah aktivitas yang dilakukan sudah sesuai dengan target harian, bulanan atau tahunan, ataukah sudah sesuai dengan KPI yang telah ditetapkan.

Dengan catatan tersebut bisa dilakukan evaluasi, sehingga bisa diketahui naik atau turunnya performa kinerja.

Itu dia sedikit catatan hari ini, semoga informasi tentang "Hati-hati Terjebak Fake Productivity! Sibuk Ya, Hasil Nggak!" ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda sehingga bisa meningkatkan produktivitas kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun