Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Gunung Ruang Meletus, Evakuasi dan Keselamatan Masyarakat Menjadi Hal Utama

3 Mei 2024   07:04 Diperbarui: 3 Mei 2024   07:06 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika) pada hari Selasa 30/4/2024 melaporkan Gunung Ruang di Sulawesi Utara meletus. Statusnya mengalami perubahan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi esok hari. Begitu pula dengan meletusnya Gunung Ruang yang berada di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Bahkan letusan gunung berapi ini sampai melontarkan abu vulkanik yang menyebar sampai ke Provinsi Gorontalo.

Selain letusan Gunung Ruang, hal yang harus diwaspadai juga adalah potensi terjadinya tsunami yang dipicu oleh runtuhnya material erupsi yang masuk ke laut. Tentunya hal ini membuat masyarakat yang tinggal di dekat pantai harus waspada atas potensi lontaran batu pijar, awan panas, hingga tsunami yang muncul.

Kesiapan dan Kesigapan Pemerintah dalam Mitigasi Meletusnya Gunung Ruang

Erupsi Gunung Ruang  yang terjadi tentu membawa efek bagi masyarakat yang tinggai di sekitar dan dekat dengan Gunung Ruang.

Tentunya hal ini membutuhkan bantuan dari pemerintah, khususnya pihak terkait agar bisa membantu masyarakat yang terdampak.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Muhadjir Effendy-Menko PMK, pada Kamis (2-5-2024) yang menyampaikan bahwa Pemerintah berencana akan melakukan relokasi atas 300 kepala keluarga yang terdampak erupsi Gunung Ruang, di Kepulauan Sitaro, ke lokasi yang lebih aman dari dampak erupsi Gunung Ruang tersebut.

Tentunya dengan kesiapan dan kesigapan Pemerintah dalam hal ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangn Bencana) hal ini akan memberikan efek positif sehingga masyarakat juga terayomi dan terbantu dengan kesiapan dan kesigapan pemerintah, khususnya pihak-pihak terkait.

Terdapat beberapa hal yang menjadi hal penting yang dilakukan BNPB dalam menangani korban erupsi Gunung Ruang tersebut, antara lain:

  • Segera melakukan pendataan atas pemukiman yang terdampak bencana "by name dan by address".
  • Setelah mendapatkan kepastian data, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Derah segera menetapkan rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan dilakukan.
  • Apabila dipandang aman, maka akan dilakukan perbaikan, baik untuk perbaikan yang rusak ringan, sedang sampai berat termasuk dengan skema biayanya.

Khusus untuk 300 KK yang akan direlokasi segera ditangani langsung oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Ada pun menurut SekJen Kementerian PUPR, skenario telah disiapkan tentang lokasi relokasi, yaitu Manado dan Mihanasa Utara berdasakan rekomendasi pemerintah provinsi.

Berkaca Pada Pendekatan, Pola dan Sistem Jepang dalam Memitigasi Erupsi dan Potensi Tsunami

Terdapat hal menarik dalam penanganan bencana, satu negara yang bisa dicontoh atau diambil pola dalam mitigasi risiko adalah Jepang. Seperti kita ketahui Jepang merupakan negara yang daerahnya sering terjadi gempa dan tsunami, maka wajar bila kita mengambil contoh dari negara ini.

Bahkan bencana erupsi Gunung Sakurajima yang terjadi pada 24 Juli 2022 lalu menunjukkan adanya kesiapan dan kondisi tanggap darurat atas bencana alam yang terjadi.

Dengan meletusnya Gunung Sakurajima, badan metereologi setempat segera mengeluarkan peringatan erupsi pada level tertinggi, yaitu pada level 5.

Terdapat pembelajaran dari penanganan erupsi Gunung Sakurajima, antara lain (manadopost.jawapos.com):

  • Digunakannya sensor gunung berapi untuk pemantauan, sistem peringatan dini yang canggih.
  • Digunakannya analisis citra satelit untuk mengevaluasi dampak lingkungan.
  • Melakukan evaluasi dengan cepat dan segera melakukan komunikasi informasi secara efektif pada masyarakat.

Tentu saja hal yang bisa ditiru dalam hal ini adalah penggunaan teknologi yang menjadi "KUNCI" dalam deteksi dini, analisis risiko dan juga respons atas bencana, dan penerapannya pun harus dilakukan secara bersamaan dengan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman alam yang tidak menentu ini.

Semoga informasi tentang "Gunung Ruang Meletus, Evakuasi dan Keselamatan Masyarakat Menjadi Hal Utama" ini bermanfaat dan menjadi referensi bagi kita dalam penanganan bencana alam secara cepat dan tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun