Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. - Joko Pinurbo
Apa yang tersirat dibenak Anda tentang Jogja. Tentu banyak hal yang membuat Anda selalu rindu akan Jogja. Begitu pula dengan sedikit kata rindu tentang Jogja di atas. Siapa yang menyangka kalau itu adalah sebuah celoteh kata dari sastrawan dan penyair senior "Joko Pinurbo" yang baru saja meninggalkan kita.
Tidak hanya dengan sebuah catatan tentang Jogya, yang selalu membuat rindu, bahkan catatannya pun membuat kita merenung atas kata-kata yang penuh makna atas segala yang tersirat didalmnya.
Jokpin dan Puisi yang Membawa Makna
Mungkin bagi mereka yang sering melewatkan karya sastra entah novel, cepern hingga puisi, mungkin jarang yang tahu siapa Jokpin atau Joko Pinurbo ini.
Joko Pinurbo adalah sosok penyair terkanal yang lahir di Sukabumi pada tanggal 11 Mei 1962. Pria 62 tahun ini memiliki banyak karya yang akan membuat Anda merenung atas kata tersirat saat membaca karyanya.
Bahkan saat Anda menikmati kota Jogja, kota sejuta makna, ada banyak hasil cuplikan puisinya yang ditulis disetiap kesempatan tentang Jogja.
Anda bisa tidak kenal dengan Jokpin, namun tulisan dan coretannya akan membawa Anda untuk mengenal siapa Jokpin bahkan Jogja. Bahkan karyanya telah mewarnai khasanah sastra di Yogyakarta.
Ada cuplikan puisi Jokpin yang membuat kita mengeryit dahi, bahwa apa yang ditulisnya memang benar:
Demikianlah para manusia: kita takut menjadi manusia namun juga tidak pernah bisa kembali menjadi bayi, menjadi kanak-kanak kecuali bila kita ciptakan lagi kelahiran di saat halte membimbing kita ke peristirahatan. - Joko Pinurbo 1991
Sepertinya kata-kata yang ditulis JokPin meskipun sudah ditulis lama sejak tahun 1991 sangat berhubungan dan masih merepresntasi kondisi saat ini. Apalgi dengan segala carut marutnya hidup, rasanya sudah tidak mau hidup jadi manusia lagi, tapi juga takut akan mati. Sungguh miris.
Diksi yang dibuat, bahkan tulisan-tulisannya membuat banyak orang bisa merasa tersindir bila tidak legowo menerimanya. Bakan tidak hanya itu, bagi mereka yang mencintai puisi dan segala yang berhubungan dengan sastra akan menganggap bahwa karya JokPin adalah karya yang luar biasa dan memberikan makna tersendiri.
Untu Saya yang saat ini masih berposes dengan menulis, mungkin hanya seujung kuku bila dibanding karya JokPin yang luar biaasa, ada coretan JokPin yang membuat Saya terus bersemangat, menulis dengan apa yang Saya mampu, baik di blog pribadi atau pun platform UGC, seperti Kompasiana, yaitu:
Intinya jangan pernah takut gagal. Yang namanya penulis itu memang harus merasakan kegagalan. Kegagalan itu manusiawi. Proses (menulis) kreatif itu butuh kesabaran. Kalau Saya, misalnya, sedang mentok itu, ya, saya tinggal ngopi atau tidur saja. Tidur itu obat paling manjur. - Joko Pinurbo
Banyak sekali catatan, quote dan juga puisi yang dihasilkan seorang penyair senior ini. Tentu kepergian JokPin atau Joko Pinurbo ini membuat dunia sastra Indonesia berduka dengan sangat dalam, karena karyanya telah menginspirasi banyak orang, apalagi mereka yang hatinya runtuh dan berusaha mencari semangat untuk bangkit.
Selamat Jalan Joko Pinurbo, kata-kata dan tulisanmu akan selali menjadi kenangan. Selamat merangkai keindahan kata dalam damainya surga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H