Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beras Pernah Mahal, Sudah Saatnya Mencari Alternatif Karbo Selain Nasi

22 April 2024   04:07 Diperbarui: 22 April 2024   04:25 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu modifikasi dengan kentang dan sayuran (Gambar: Dokpri-Firman Rahman)

Belajar dari naiknya harga beras, bahkan saat itu sampai menjadi langka, maka kita sebagai masyarakat tidak bisa menyalahkan kondisi tersebut, karena sebenarnya ada hal positif yang bisa diambil.

Dari sinilah kita bisa mengambil sisi positif dari kelangkaan beras, karena ternyata masih ada sumber karbohidrat selain beras yang masih terjangkau dan lebih sehat.

Terdapat beberapa pilihan lain yang bisa dipilih, kalau selama ini bahan makanan ini hanya sebagai pilihan, sekarang saatnya Anda mencoba menjadikan makanan ini sebagai sumber pangan utama, antara lain (cnnindonesia.com):

1. Kentang

Ternyata kentang bisa menjadi pilihan sumber karbohidrat yang bagus pengganti beras. Selain itu, kentang juga menjadi salah satu sumber serta yang bagus dan harganya juga terjangkau.

Dari berbagai sumber, ternyata kentang bisa diolah dengan berbagai menu, seperti direbus, digoreng, atau bahkan dibuat seperti jajanan anak-anak sekarang, yang bisa membuat anak-anak menyukainya.

2. Ubi

Selama ini, kita sering hanya melihat ubi, sebagai jajanan, digoreng dengan tepung untuk dijadikan gorengan pendamping teman minum kopi di pagi atau sore hari.

Dengan langkanya beras, maka menjadikan kita tahu bahwa ubi yang merupakan jenis makanan umbi-umbian kaya akan sumber vitamin A, vitamin C dan juga potasium.

Selain itu, ubi juga kaya akan antioksidan yang bisa membantu menetralkan radikal bebas.

3. Jagung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun