Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Financial Freedom" adalah Tujuan Akhir dari Frugal Living

14 April 2024   11:51 Diperbarui: 15 April 2024   18:00 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi financial freedom atau kebebasan finansial. (Sumber: SHUTTERSTOCK/VITALII VODOLAZSKYI via kompas.com)

Hidup adalah sebuah proses, begitu pula komitmen untuk bisa menjalani konsep hidup sederhana, atau bahkan menuju hidup frugal living.

Pada dasarnya setiap orang atau bahkan siapa pun baru sadar setelah apa yang dilakukannya sia-sia, begitu pula saat mengikuti arus teman-teman atau lingkungan yang tidak sehat, yang lebih mengutamakan 'gaya hidup' agar terlihat tampak kaya tersebut dan ternyata itu semua tidak ada artinya.

Bahkan dari data yang dihimpun dari laman OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada bulan Desember 2022 lalu, tercatat bahwa platform online pendanaan atau pinjaman tersebut banyak didominasi oleh mereka yang masih berusia sangat muda dikisaran usia 19 hingga 34 tahun. 

Hal ini menunjukkan bahwa ternyata masih banyak generasi milineal dan Gen Z yang terjebak untuk memenuhi gaya hidup, bahkan terjebak hutang tidak bermutu, seperti pinjol.

Frugal Living, Konsep Sederhana, Berat untuk Dilakukan

Memilih jalan hidup adalah pilihan, begitu pula saat memilih untuk mulai meninggalkan gaya hidup konsumtif, yang lebih mementingkan keinginan dan tampil seolah-olah tampak kaya, daripada untuk memenuhi kebutuhan.

Frugal living menjadi solusi atas hal tersebut, yaitu suatu gaya hidup yang lebih fokus pada bagaimana mengelola keuangan dengan hemat dan secara bijak. Dengan tujuan untuk mengurangi berbagai pengeluaran dengan membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.

Memilih gaya hidup 'frugal living' tidak berarti memilih hidup dengan serba terbatas, namun lebih fokus pada prioritas hidup.

Pada awalnya, konsep frugal living ini sudah ada sejak masa The Great Depression yang terjadi di Amerika Serikat tahun 1929 sampai tahun 1939. 

Saat itu terjadi suatu kondisi dimana ekonomi yang sulit tersebut membuat setiap orang untuk menghargai nilai uang dan mengurangi berbagai pemborosan.

Dengan semakin mudahnya mendapatkan informasi, membuat setiap orang mulai sadar dan belajar hidup secara bijaksana, meskipun hal ini sulit dilakukan.

Kesadaran akan pentingnya frugal living ini semakin menyebar dengan cepat dengan semakin mudahnya informasi melalui media sosial, komunitas online, blog dan juga berbagai sharing pengalaman, yang membuat masyarakat mulai mengurangi berbagai pengeluaran yang tidak perlu, memprioritaskan pada kebutuhan utama, dan juga mencari cara untuk bisa meningkatkan pendapatan.

Menerapkan Frugal Living untuk Mencapai Kebebasan Finansial di Masa yang Akan Datang

Ilustrasi (Gambar: optika.id)
Ilustrasi (Gambar: optika.id)

Wabah pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga, bahwa hidup itu harus direncanakan,  apalagi dalam menghadapi hidup yang serba tidak pasti, pengaruh resesi dan inflasi, bahkan sangat mempengaruhi kondisi ekonomi.

Disinilah menjadi penting untuk merencanakan kehidupan, khususnya dalam perencanaan keuangan keluarga. Dalam situasi tersebut banyak yang mengatakan bahwa lebih penting untuk mempersiapkan dana darurat bila dibandingkan untuk membiayai gaya hidup.

Dengan  berbagai contoh dan fakta yang ada, membuat masyarakat khususnya kaum muda semakin sadar, bahwa jauh lebih penting untuk mempersiapkan kehidupan nanti, dari pada hanya memperturutkan hawa nafsu sesaat, dan menyesal di kemudian hari.

Menjadi penting juga bahwa tujuan hidup sebenarnay adalah untuk mencapi kebebasan finansial atau financial freedom, dan salah satu cara untuk bisa meraihnya adalah dengan menerapkan frugal living.

Mengambil informasi dari wealthsimple.com, bahwa gaya hidup frugal merupakan gaya hidup yang lebih fokus pada kesadaran akan pengeluaran, dan juga fokus pada beberapa hal yang menjadi prioritas dalam hal keuangan.

Selain itu terdapat prinsip frugal living yang penting yang bisa diaplikasikan agar bisa mencapai kebebasan finansial, yaitu:

Memastikan 50% dari penghasilan yang didapatkan disimpan sebagai tabungan atau diinvestasikan.

Dengan adanya kebebasan finansial, maka seseorang akan terbebas dari beban finansial dan memiliki penghasilan pasif yang bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Itu dia sedikit informasi dan catatan tentang "Financial Freedom adalah Tujuan Akhir dari Frugal Living". Semoga bermanfaat .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun