Bagi masyarakat Palembang, menikmati pempek seperti menikmati nasi dengan lauk tahu tempe, berbeda dengan masyarakat daerah lain yang menganggap pempek adalah jajanan atau kuliner istimewa yang hanya bisa didapatkan di tempat khusus penjual pempek atau gerai pempek di mall-mall.
Bila Anda datang ke Palembang, jangan kaget bila melihat makanan khas Palembang ini menjadi sajian kuliner sehari-hari, bahkan di warung-warung makanan di Palembang, sajian olahan dari ikan dengan mudah ditemui di meja tanpa dipesan. Bahkan yang mengagetkan, masyarakat Palembang sudah terbiasa sarapan dengan menikmati atau biasa disebut dengan "menghirup cuko" yaitu meminum kuah pempek yang dibuat dari gula aren, cabai bawang dan asam.
Sebagai pecinta kuliner tentu Anda penasaran bagaimana membuat sajian nikmat kuliner ini. Pempek sebagai makanan ikon orang Palembang dibuat dari ikan yang kemudian digiling sampai halus baru kemudian dicampur dengan tepung sagu, garam dan juga air. Baru kemudian, adonan ini dibentuk menjadi berbagai ragam pempek, seperti telur, lenjer, atau pempek kapal selam yang terkenal itu, sebelum kemudian direbus dan digoreng.
Dalam penyajiannya, pempek disajikan dengan kuah cuko pedas. Terdapat berbagai variasi pempek yang saat ini sangat dikenal di penjuru nusantara, seperti pempek kapal selam, pempek lenjer dan pempek adaan.
Mengenal Pempek, Sajian Kuliner Indonesia yang Menggugah Selera
Menikmati sajian kuliner, tanpa tahu bagaimana asal usul sajian kuliner tersebut memang sah-sah saja. Namun mencintai sajian kuliner khususnya pempek dan mengetahui asal usul kuliner pempek, tentu menjadi hal yang menarik.
Telah kita ketahui, sajian kuliner dari Kota Palembang ini sudah sangat dikenal tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga di luar negeri, apalagi dengan rasanya yang lezat dan unik, menjadikan sajian kuliner sangat disukai.
Menurut berbagai sumber, ada yang mengatakan pempek pertama kali muncul sekitar abad ke-16, yang ditemukan oleh Togean, seorang wanita muda yang menemukan resep pempek secara tidak sengaja, saat mencampurkan ikan yang sudah busuk dengan sagu dan bahan lainnya, yang kemudain digoreng, dan rasanya sangat lezat.
Namun ada yang mengatakan bahwa hadirnya pempek karena pengaruh budaya Tionghoa yang sudah lama di Palembang.
Dan seiring berjalannya waktu , sajian kuliner pempek mengalami perkembangan  dengan berbagai jenis variasi, antara lain:
- Pempek lenjer, yaitu pempek yang berbentuk pipih dan panjang, dengan rasanya yang kenyal dan gurih.
- Pempek kapal selam, yaitu pempek lenjer yang diisi dengan telur ayam rebus pada bagian tengahnya, dan saat dipotong pada bagian tengah akan terlihat seperti kapal selam.
- Pempek kulit, yaitu pempek yang dibuat dari campuran kulit ikan yang kemudian dihaluskan dengan tepung sagu, dengan teksturnya yang kenyal dan sedikit crispy.
- Pempek adaan, yaitu pempek dengan bentuk bulat dengan permukaan yang agak kasar.
Kenikmatan pempek, kurang pas bila belum dinikmati dengan sausnya yang disebut dnegan 'cuko' yaitu saus khas pempek. Cuko ini dibuat dari campuran kuah kaldu ikan, gula merah, asam jawa, dan bumbu lainnya.