Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

One Man Show Saat Memulai Bisnis, Mengapa Tidak?

16 Juni 2023   06:06 Diperbarui: 19 Juni 2023   02:00 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar: Pixabay/lukasbieri dalam Kompas.com)

Tema kali ini memang sedikit berbeda, yaitu "one man show saat memulai bisnis? Mengapa tidak?" Hal ini didasari atas anggapan dari kebanyakan orang bahwa setiap entrepreneur pasti memiliki orang-orang atau karyawan yang membantunya.

Padahal tidak selalu mereka yang terjun ke dunia bisnis bisa langsung memiliki karyawan, ada yang baru merintis, ada yang menganggap masih belum membutuhan karyawan karena volume pekerjaan yang masih belum overload dan masih banyak alasan lainnya.

Jadi tidak masalah bila pada saat awal membuka bisnis semua Anda tangani sendiri atau yang disebut dengan "One Man Show". Terkadang omongan orang malah menjadi masalah bila kita terlalu serius menanggapinya, apalagi kalau hal tersebut berhubungan dengan bisnis.

Bila Anda tidak memperhitungkannya dengan benar, bisa-bisa bisnis Anda yang menjadi taruhannya, karena Anda sendirilah yag tahu kemampuan Anda dan khususnya kemampuan finansial Anda.

Mengapa Harus Anda Tangani Sendiri Saat Anda Baru Memulai Bisnis?

Kebanyakan orang memang selalu tergiur dengan mimpi manis untuk keluar dari pekerjaan sekarang dan berupaya untuk beralih kuadran dari yang dulunya digaji menjadi orang yang menggaji.

Padahal bisnis tidak semudah membalik tangan, ada proses luar biasa yang harus djalani, belum lagi memguatkan hati saat di awal-awal memulai bisnis. Dan ini yang kebanyakan mereka yang terjun di dunia bisnis akhirnya menyesal karena keluar dari pekerjaan yang dulu, dan terburu-buru membuka bisnis apalagi bisnis yang dibukanya tersebut tidak terlalu dikuasainya.

Dari beberapa pengalaman menjalani bisnis, maka masuklah ke bidang bisnis, bila Anda sudah benar-benar menguasainya dan mampu menjalankannnya, mulai dari persiapan bisnis, bisnis apa yang akan dijalani, konsep bisnis yang bagaimana untuk menjalankan bisnis tersebut. 

Bagaimana operasional usaha yang akan Anda lakukan, siapa saja yang akan Anda libatkan? Tentu sangat banyak, untuk itulah seyogyanya Anda tidak terburu nafsu mengajukan pengunduran diri dari pekerjaan yang Anda jalani saat ini, apalagi bila bisnis yang akan Anda mulai tersebut belum siap betul.

Biarkan Mitos Tetaplah Mitos

Mengambil apa yang disampaikan Bapak Krisna Wijaya, seorang pengamat ekonomi, bahwa terdapat semacam mitos bahwa "usaha merupakan aset pribadi". Karena dianggap aset pribadi maka yang terjadi adalah keengganan dan ketidak relaan pemilik untuk menyerahkan pengelolaan usahanya paada kalangan profesional.

Atas dasar tersebut para pemilik bisnis biasanya bersikap cenderung merasa serba bisa dengan mengambil semua peran manajamen, mulai dari keuangan, administrasi, produksi sampi ke pemasaran, atau dalam hal ini sering disebut dengan "one man show".

Memang benar apa yang disampaikan Bapak Krisna Wijaya tersebut, one man show memang bila dilakukan terus menerus tanpa melakukan review lagi terlihat lebih banyak negatinya daripada hal positifnya. 

Kondisi ini seperti ini bila benar-benr terjadi akan menyebabkan usaha sangat tergantung kepada pemilik bisnis, bahkan untuk hal-hal sekecil apa pun.

Tentu saja ketergantungan pada pemilik bisnis akan mengakibatkan usaha menjadi tidak dinamis dan tidak fokus sesuai dengan kompetensinya sehingga menjadi sangat peka pada persaingan dan perubahan.

Mungkin bisa dikatakan pandangan ini pandangan jaman dahulu. Saat ini dengan berkembangnya teknologi informasi, sepertinya mitos tersebut lambat laun mulai tergerus. 

Saat ini dengan semakin sadarnya mereka para pemilik bisnis akan proses, membuat mereka yang mulai masuk dalam bisnis mulai mempelajari apa saja yang bisa didelegasikan dan perlahan mulai melepas beberapa pekerjaan untuk didelegasikan pada tenaga profesional.

Dalam perkembanganya dengan mulai mengumpulkan cadangan dana yang diperoleh dari keuntungan dan berbagai pendapatan lain selain usaha, mereka yang terjun ke bisnis mulai mempersiapkan dananya dalam bentuk cadangan, sehingga saat sudah mulai siap dalam penataan manajemen dan pengembangan bisnis, maka bisnis tersebut benar-benar bisa dikembangkan secara profesional.

Selalu Mempersiapkan Lebih Dini dalam Rangka Menjadikan Usaha Secara Berkesinambungan dan Mengurangi Peran One Man Show 

Melihat berbagi uraian di atas, sebenarnya peran seorang pemilik bisnis menjadi one man show bisa diturunkan perannya setelah bisnis berjalan dan berkembang menjadi besar di kemudian hari.

Memang tidak dapat diungkiri, pada awal bisnis, Anda sebagai pemilik bisnis masih menjadi one man show dengan berbagai alasan, tetapi yang perlu diingat adalah Anda harus menjadikan usaha yang sudah Anda bangun menjadi berkesinambungan, dan hal ini bisa dan harus dipersiapkan sejak awal mulai membangun bisnis.

Tentu saja hal ini sejalan dengan prinsip usaha yaitu menjual atau menyediakan apa yang dibutuhkan pembeli yang dinamis.

Pada perkembangannya, bisa saja suatu saat nanti, dinamika yang ada menjadi dasar dalam mengemas usaha dengan melihat jauh ke depan dengan melibatkan para profesional atau mulai merekrut karyawan yang sesuai dengan bidangnya.

Dengan demikian maka akan muncul dengan sendirinya suatu sikap kritis dan kreatif dalam mengelola usaha.

Sikap kritis dan kreatif sangat diperlukan dalam kesinambungan usaha karena dengan dasar tersebut, Anda mulai memiliki pandangan ke depan tentang bisnis yang sudah berjalan tersebut.

Masa depan memang sangat dinamis, maka dalam keseharian dalam menjalankan bisnis harus bersikap dan berperilaku bahawa kehidupan bisnis masih sangat panjang dan masih banyak yang harus dicapai.

Kalau hal ini sudah menjadi bagian dari sikap seorang entrepreneur, maka kesabaran menjadi modal utama dalam membangun bisnis, tidak cepat puas dan berpuas diri. Tidak terburu-buru, sementara kemampuannya masih hanya berjalan, dan yang terakhir tidak tergoda pada segala spekulasi dan selalu tetap bersikap hati-hati dan fokus.

Itu dia sedikit catatan tentang entrepreneur "One man show saat memulai bisnis? Mengapa tidak?"

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun