Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dana Darurat, Mengapa Harus Mempersiapkan dan Sebegitu Pentingnya?

4 Juni 2023   14:38 Diperbarui: 16 Juni 2023   11:03 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dana darurat.(Sumber gambar: Kredivo via Kompas.com)

Uang dan segala hal yang berkaitan dengan cara mendapatkan dan juga menghabiskannya memang selalu menarik. Tetapi ada satu yang membuat setiap orang yang mendengarnya menjadi tidak enak body, yaitu saat mendengar harus menyisihkan dana untuk hari depan. Begitu pula dengan tema kali ini "Dana darurat, Mengapa harus mempersiapkan dan sebegitu pentingnya?", pasti membuat malas untuk mendengarnya.

Tapi yang perlu diingat adalah untuk mendapatkan sesuatu yang enak, indah dan penuh kenyamanan, bukannya harus dipersiapkan, dijaga dan ada proses untuk menjadikan apa yang diinginkan bisa dicapai.

Sebenarnya apa yang disampaikan ini sudah sangat banyak berseliweran di beranda media sosial Anda, mulai dari ajakan menabung, menyisihkan dana untuk investasi, dana pensiun, ajakan untuk mulai mempersiapkan kebebasan finansial dan ajakan postif lainnya.

Namun ada yang yang sering terlupa, yaitu mulai mempersiapkan dana darurat, yang sangat penting, kelihatan sepele tetapi sangat berarti saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Dana Darurat yang Dicaci, Dicari Saat Dibutuhkan

Sebenarnya menyisihkan dana darurat ini perlakuannya sama dengan dana-dana yang mulai Anda persiapkan untuk tujuan lainnya, misalnya untuk dana pensiun, dana investasi dan dana pendidikan anak. 

Dana darurat ini memang sedikit berbeda yang sengaja dialokasikan saat terjadi sesuatu yang tidak dicover perusahaan bila Anda masih bekerja, atau dana cadangan yang harus dikeluarkan bila Anda menjadi wirausaha saat terjadi sesuatu pada usaha, saat performance bisnis mengalami penurunan sehingga pemasukan berkurang, dan saat terjadi suatu kebutuhan, dana darurat ini menjadi berarti.

Pada kasus sakit yang lumayan berat, tentu akan menjadi kelabakan dan menjadi kebingungan harus kesana kemari mencari dana talagan apabila dana ini tidak dipersiapkan lebih dini.

Memang sedikit berbeda bila Anda menjadi seorang karyawan yang seluruh anggota keluarga sudah dicover dengan fasilitas kesehatan. 

Saat ini dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dan juga semakin banyaknya informasi, sudah banyak masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya financial education, salah satunya mempersiapkan dana khusus yang harus dialokasikan tersendiri untuk kebutuhan emergency.

Memang sebagian masih banyak yang tidak menyadarinya dengan alasan sudah dicover perusahaan tempatnya bekerja, namun sadarkah Anda bahwa saat di awal masuk rumah sakit, tentunya Anda biasanya akan akan mengelurkan dana terlebih dahulu, meskipun pada kemudian hari akan diganti perusahaan (di reimburse). Tapi sedikit banyak Anda harus memiliki dana cadangan bukan?

Bagi Anda yang masih takut akan asuransi karena beberapa kasus sebelumnya, solusi yang bisa Anda lakukan adalah dengan mempersiapkan dana cadangan dalam bentuk uang tuanai, yang bisa disimpan di bank dalam bentuk tabungan atau deposito. Cara ini pun banyak dilakukan masyarakat sampai saat ini. Dana ini biasnya dialokasikan menjadi biaya berobat bila diperlukan.

Belajar Berhemat dan Disiplin Menyisihkan Dana 

Sejak berbagai kondisi yang terjadi beberapa tahun kemarin, memang praktis terjadi perubahan pola masyarakat dalam mengatur keuangan keluarga, apalagi sejak naiknya harga bahan-bahan pokok, kenaikan harga BBM yang berimbas pada naiknya berbagai kebutuhan, dan yang menyedihkan gaji pun masih tetap saja.

Bagaimana cara yang bisa dilakukan? Caranya sangat mudah, yaitu memaksa diri untuk bisa hidup berhemat. Kita harus mulai mencari celah penghematan, maksudnya di kebutuhan mana yang bisa dikurangi.

Selain mencari celah yang bisa dihemat, tentu ada cara lain, yaitu dengan mengubah pola pikir, intinya perlu ada suatu pemikiran baru, dan jangan berpikir apa yang sudah dilakukan sekarang ini seharusnya memang sudah begitu dan merasa sudah sepantasnya, padahal tidak demikian, dan yang paling penting adalah kita bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan cepat.

Selain itu, hal utama yang bisa dilakukan adalah mulai bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan, terlepas Anda sudah memahami tentang konsep ini, namun karena kebiasaan untuk memiliki sesuatu, biasanya sedikit banyak masih memperturutkan keinginan tersebut. 

Seperti kemarin, karena fans berat grup musik Coldplay, Anda sampai harus memaksakan diri untuk bisa mendapatkan tiket konser musik yang lumayan mahal harganya tersebut, selain faktor gengsi karenamalu dengan teman tidak ikut menonton.

Godaan yang sangat berat, sebenarnya adalah godaan tidak berbelanja online atau menahan diri untuk semetara tidak menggunakan kartu kredit. Biasanya dengan adanya kemudahan dan berbagai diskon dan potongan harga yang lumayan besar, siapa pun akan tergiur untuk bisa mendapatkan barang sesuai yang diinginkannya.

Untuk itulah, disini harus mulai menhan diri dan mulai mempersiapkan dana darurat, bahkan disinilah juga Anda harus menyadari bahwa kartu kredit bukanlah dana darurat, ini yang menbuat kebanyakan orang salah persepsi, dan masih menganggap kartu kredit sebagai tambahan income atau pemasukan, padahal sebenarnya itu adalah kartu utang.

Jangan sampai gara-gara utang kartu kredit, hidup jadi tidak tenang, karean kerap dikejarikejar debt colector.

Seberapa Pentingkah Dana Darurat Hingga Harus Dipersiapkan?

Pertanyaan ini memang sangat menggelitik, seberapa pentingkah dana darurat ini sehingga harus dipersiapakan?

Bagi saya, dana darurat ini benar-benar sangat penting, apalagi beberapa pengalaman waktu lalu setelah resign dari pekerjaan, dan harus memulai membangun usaha, di saat itulah terjadi sesuatu yang di luar prediksi, usaha baru mulai berjalan, tiba-tiba anak pertama mengalami kecelakaan yang membuatnya harus dilakukan perawatan secara intensif. 

Saat itu dana yang ada sudah digunakan untuk membangun usaha. Meskipun sempat dibantu saudara, namun hal ini mengingatkan kami bahwa harus ada dana tersendiri yang tidak boleh diotak atik dan khusus hanya digunakan untuk kebutuhan sesuatu yang mendadak saja.

Disinilah kami merasa dana darurat menjadi sangat penting, dan tentu saja menjadi penting bagi kita semua jika terjadi hal yang tidak terduga, misalnya terjadi PHK yang menimpa kita atau berbagai kebutuhan mendadak lainnya.

Dan berapa jumlah ideal untuk dana darurat yang harus dipersiapkan ini?

Tidak ada pedoman yang menentukan seberapa besar kita harus menyiapkan dana darurat ini, tetapi berdasarkan sebagian literatur, minimal setidaknya membutuhkan 6 bulan kebutuhan hidup untuk disimpan sebagai dana darurat.

Bagaimana cara menyimpan dana darurat ini, apakah cukup disimpan di rumah dalam celengan ayam atau diinvestasikan?

Karena dibutuhkan sebagai dana darurat yang sewaktu-waktu harus bisa diambil dengan cepat, maka alangkah sebaiknya dana yang difokuskan untuk kebutuhan darurat tersebut disimpan dalam bentuk yang liquid dan memiliki risiko yang sangat rendah, seperti tabungan atau disimpan cash, atau minimal dalam bentuk emas yang sangat mudah dijual.

Pada dasarnya dengan adanya dana darurat yang sudah dipersiapkan sejak dini, maka kita tidak akan mengalami kebingungan, atau kalau mungkin kita tidak perlu harus dengan terpaksa menjual rugi investasi yang sudah dilakukan karena sangat membutuhkan uang tersebut untuk membiayai hal yang sangat mendesak tersebut.

Disinilah menjadi penting mengapa harus selalu menyediakan dan mempersiapkan dana darurat. Pandai-pandai menabung atau menyisihkan dan juga investasi sebanyak-banyaknya. Kemampuan menyisihkan penghasilan merupakan sebuah good money habits yang harus dibentuk sejak awal, karena pintar menabung saja tidak cukup, tetapi harus pandai mengelolanya sehingga bisa dipergunakan dengan baik.

Oleh karena itu:

Dana Darurat itu adalah KUNCI.

Menurut pritaghozie dalam akun instagramnya, menyampiakan betapa pentingnya saving, investing dan juga protection dalam kehidupan Anda artinya dana darurat itu menjadi di awal sebelum lainnya. Mengapa?

  • Fokus investasi tanpa dana darurat, akan mengalami kerugian dengan menjual rugi saat butuh akibat adanya masalah kehidupan.
  • Meremehkan pentingnya proteksi, tentu akan membongkar tabungan saat terjadi resiko kesehatan.

Itu dia, semoga sedikit catatan dan tips tentang "Dana darurat, Mengapa harus mempersiapkan dan sebegitu pentingnya?" ini bermanfaat dan menjadi referensi, juga mengingatkan betapa pentingnya dana darurat dalam kehidupan kita khususnya bagi yang sudah berkeluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun