Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menuju Financial Freedom dengan Passive Income

24 Mei 2023   09:33 Diperbarui: 25 Mei 2023   17:51 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menuju financial freedom (Sumber gambar: Shutterstock di Kompas.com)

Mungkin Anda pernah mendengar tentang kalimat menarik, "Masih mau sudah tua tetap bekerja? Atau, Masih mau sudah tua tetap banting tulang karena pendapatan tidak cukup memenuhi hidup?"

Kalau Anda menjawab 'ya', mungkin ini saatnya kita mulai menata hidup, sehingga bisa menuju financial freedom dengan passive income.

Berada dalam kondisi yang nyaman dan cenderung menikmati hidup, seringkali melalaikan kita, bahwa kita pun harus mempersiapkan hidup di masa yang akan datang. Dan tanpa disadari kita cenderung menikmati hidup dengan secara tidak sengaja menghabiskan pendapatan di bulan itu dengan hal-hal yang tidak kita sadari dengan berbagai hal dan benda yang cenderung konsumtif.

Bisa dikatakan telat atau terlambat buat saya untuk memahami dan memaknai maksud financial freedom dan juga passive income, apalagi lingkungan yang saat itu tidak mendukung pemahaman tentang investasi jangka panjang, kalau pun memahami yang dimaksudkan hanya bagaimana bisa menjadi karyawan yang tiap bulan digaji, mendapat pensiun dan bekerja sesuai dengan tuntutan tugas dan tanggung jawab.

Ilustrasi menuju financial freedom (Sumber gambar: Shutterstock di Kompas.com)
Ilustrasi menuju financial freedom (Sumber gambar: Shutterstock di Kompas.com)

Kondisi dan pemahaman tersebut berbalik saat sudah memulai membuka bisnis sendiri, disinilah pikiran mulai terbuka dengan umur yang sudah tidak lagi muda, melihat orang-orang yang lebih tua masih harus menjaga toko, apalagi anak yang masih kecil yang harus dipenuhi kebutuhan sekolah yang biayanya semakin mahal, disinilah pemikiran mulai terbuka, dimana harus ada terobosna sehingga kita harus mempunyai aset produktif yang bisa bekerja saat tubuh sudah tidak mampu bekerja.

Passive Income dan Bagaimana Mempersiapkannya?

Tidak dapat dipungkiri bila kita berbicara tentang investasi, apa pun instrumen investasinya selalu dianggap hal buruk, khususnya judi. Disinilah pentingnya kita harus memilih circle yang tepat dan bisa memilih instrumen investasi yang tepat sehingga tidak salah dalam meletakkan uang yang kita miliki sehingga menjadi passive income di masa akan datang.

Semenjak mulai berpikir investasi, praktis terjadi perubahan pola dalam mengatur keuangan, apalagi sejak melihat ada saudara, atau teman di saat orang tuanya yang saat itu terbilang kaya dan tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal, kekayaannya tiba-tiba habis tergerus karena tidak ketahuannya dalam pengelolaan uang, dan hanya habis untuk sesuatu yang konsumtif saja.

Disinilah mulai dibutuhkan mindset yang tepat tentang tujuan investasi, di masa sekarang tujuan investasi bisa dilakukan dengan fokus bagaimana caraya agar dana yang diinvestasikan tersebut bisa menjadi passive income, dan di masa akan datang dana dari hasil passive income bisa diputar kembali sebagai dana pensiun dan juga untuk warisan untuk anak cucu kita.

Yang menjadi pertanyan dari berbagi hal di atas adalah apa itu passive income? 

Mengambil informasi dari Nur Jamal Shadi yang pernah dimuat di money.kompas.com, maka passive income adalah pendapatan atau penghasilan pasif atau penghasilan dalam hal ini uang yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktivitas yang sangat minim.

Analoginya passive income itu sangat mudah, yaitu:

Anda bekerja keras saat umur masih muda, kemudian mulai temukan aset yang bisa bertumbuh, pupuk dan terus sirami aset tersebut, dan dimasa tua Anda tinggal memetik buah atau hasilnya.

Ilustrasi passive income (Sumber gambar: finansialku.com)
Ilustrasi passive income (Sumber gambar: finansialku.com)

Berbicara tentang pendapatan, maka terdapat 3 (tiga) pendapatan yang seharusnya kita ketahui, sehingga kita bisa tahu, tujuan pendapatan dengan bekerja yang sudah kita lakukan, antara lain:

1. Pendapatan aktif (Earned Income).

Pendapatan ini bisa diperoleh dari aktivitas aktif yang dilakukan sehingga nanti mendapatkan gaji atau fee dan juga laba usaha dari aktivitas bisnis yang telah dilakukan.

2. Pendapatan portofolio (Portfolio Income).

Pendapatan ini bisa berasal dari deviden atas saham dari instrumen investasi yang sudah kita miliki atau dari capital gain atas saham yang kita lepas dari saham sebelumnya.

3. Pendapatan pasif (Passive Income).

Pendapatan ini adalah pendapatan yang diperoleh tanpa harus bekerja aktif, namun untuk mendapatkan pasive income dibutuhan proses, sehingga Anda bisa mendapatkan uang tanpa harus capek bekerja.

Terdapat beberapa hal yang termasuk dalam passive income ini seperti mendapatkan uang dari menyewakan properti, royalti, dari rental kendaraam, dari franchise, mendapatka uang dari adsens dari content yang sudah dibuat, baik dari blog atau youtube. Atau yang saat ini menjadi inti pembahasan adalah passive income dari saham.

Beberapa analis bahkan banyak yang mengatakan bahwa pendapatan portofolio merupakan passive income, sehingga dividen yang didapat menjadi pendapatan pasif.

Sebenarnya banyak cara untuk bisa menghasilkan passive income, memang semua tergantung dari pemahaman masing-masing. Untuk itulah kita memang harus belajar dan selalu membuka wawasan kita sehingga kita bisa meraih passive income yang kita inginkan.

Dari instagram.com/5amsuccess, disampaikan terdapat 6 (enam) hal yang bisa dilakukan agar bisa meraih passive income, sehingga nantinya Anda menghasilkan uang saat Anda makan, tidur atau jalan-jalan tanpa bingung harus bekerja, antara lain:

  • Menjual produk digital.
  • Menjadi affiliate marketing.
  • Melakukan bisnis dropshipping.
  • Memulai channel Youtube.
  • Membuat sebuah blog, yang didalamnya sudah dimonetize.
  • Investasi di saham.

Mengapa Harus Punya Passive Income?

Setelah di atas tadi kita membahas tentang hal yang berkaitan tentang passive income termasuk bagaimana mempersiapkannya, tentu Anda akan bertanya mengapa kita harus capek-capek memikirkan mengapa harus punya passive income?

Memang sadar atau tidak sadar, memang kita harus memaksa untuk memulai, karena godaan menikmati hidup saat ini begitu banyak, contoh yang ada di depan mata adalah godaan menikmati konser musik dengan harga tiket yang luar biasa, mungkin bagi mereka yang aware, akan berpikir dua sampai tiga kali sebelum membeli tiga kali.

Untuk itulah di momen ini Saya atau pun siapa pun yang perhatian mengapa masa depan harus disiapkan, alasan utamanya adalah:

Kita tidak selamanya kuat untuk terus bekerja, badan kita juga memiliki batas kemampuan!

Untuk itulah kita harus membuat uanglah yang harus bekerja untuk kita, agar saat tua nanti, kita bisa pensiun dengan tenang tanpa harus memikirkan kekurangan uang. Oleh karena itulah, mulai sekarang uang yang sudah didapat harus diatur dan juga diinvestasikan pada instrumen investasi yang tepat agar uang tersebut bisa bekerja untuk kita.

Sulit memang, namun semua harus dilakukan. Saya masih ingat apa yang disampaikan Elon Musk:

Jika sebuah hal kamu anggap sangat penting, jangan takut untuk memulai dan mengejarnya, meski terlihat sulit bahkan seperti 'impossible'.

Memang Anda tidak bisa dengan segera mendapatkan "Passive Income' dengan cepat, karena semua butuh proses, Anda harus membutuhkan banyak WAKTU dan UANG untuk bisa memyiapkannya. Namun dengan konsisten melakukan hal yang sedikit mendekatkan pada sebuah perubahan, maka yakin apa yang Anda impikan bisa diraih.

Financial Freedom Menjadi Tujuan dari Hidup

Memang semakin kesini semakin kesono... salah ya. Memang semakin kesini semakin menarik, apalagi setelah mengenal dan membahas mengapa harus membangun passive income, maka tujuan akhirnya adalah untuk bisa meraih financial freedom. Yang menjadi pertanyaan adalah "Apa mungkin?"

Saya percaya ini bisa diraih, meskipun sudah diumur yang sudah dianggap tidak muda lagi. Pada tahap awal memang kita harus bekerja keras untuk meraihnya. Dan bagaimana cara meraih kebebasan finansial atau financial feredom ini? 

Mengutip dari apa yang disampaikan ngertisaham dalam akun instagramnya, terdapat 4 cara untuk bisa financial freedom, antara lain:

  • Bayar lunas semua hutang-hutangmu.
  • Hiduplah berhemat untuk sementara waktu.
  • Tambah pemasukan dari pendapatan yang sudah ada.
  • Berinvestasilah dengan bijak pada instrumen investasi yang tepat.

Atau bila diperinci terdapat 8 langkah yang bisa dilakukan untuk bisa meraih kebebasan finansial, antara lain:

  • Memantau pengeluaran (catat pengeluaran).
  • Mengurangi pengeluaran.
  • Meningkatkan kompetensi (Pelajari high income skill).
  • Meningkatkan pendapatan.
  • Menabung uang dari yang sudah didapatkan.
  • Menginvestasikan secara bijak.
  • Menginvestasikan kembali dari hasil investasi sebelumnya.
  • Hidup dengan kebebasan finansial.

Anda ragu untuk bisa meraihnya? Mulailah dari sekarang, paksa diri Anda untuk mau belajar dan bertindak. Ini sesuai dengan yang disampaikan Jack Ma, "Diluar sana banyak orang yang lebih rendah kualifikasinya dari dirimu, melakukan hal-hal yang kamu cita-citakan. Hanya karena mereka memutuskan untuk melakukannya dan tidak hanya mengangan-angankannya."

Semoga kita bisa meraih financial independence (instagram.com/PritaChozie), karena:

  • Orang tua BUKAN-lah 'DANA DARURAT'.
  • Anak juga BUKAN 'DANA PENSIUN'.
  • Teman atau saudara juga BUKAN 'PAYLATER'.

Semoga informasi di atas yang ingin mengingatkan kembali bahwa hidup harus direncanakan dengan pembahasan "menuju financial freedom dengan passive income" ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda dan segera memulainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun