Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Investasi pada Saham IPO, Hati-hati Awas Jangan FOMO

22 Mei 2023   06:55 Diperbarui: 23 Mei 2023   19:35 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: instagram.com/ngertisaham/

Banyak investor senior atau investor kondang, seperti Warren Buffett dan juga Loe Keng Hong, yang menyarankan untuk tidak mermbeli saham IPO, dikarenakan perusahaan yang baru mencatatkan perusahaannya di pasar saham adalah perusahaan baru yang belum diketahui pondasi keuangan perusahaannya.

Sumber gambar: instagram.com/ngertisaham/
Sumber gambar: instagram.com/ngertisaham/

Namun, meskipun ada yang menyarankan seperti itu, tidak ada salahnya Anda melihat sejenak performa keuangan perusahaan yang baru IPO tersebeut. Namun jangan salah, terkadang membeli perusahaan IPO juga bisa sangat menguntungkan juga. Hal ini disebabkan karena banyak pendapat dan juga asumsi bahwa harga saham perusahaan-perusahaan yang IPO ini cenderung under pricing sehingga menjadi investasi yang menguntungkan.

Underpricing? Fenomena apa yang bisa dilihat saat saham IPO underpricing ini? Underpricing sendiri adalah suatu kondisi dimana harga yang ditawarkan di pasar perdana saat dilakukan IPO memiliki harga ynag lebih rendah dibanding harga penutupan pada hari pertama di pasar sekunder, dan sebaliknya apabila harga IPO ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga yang di pasar, maka fenomena ini disebut overpricing.

Yang perlu dilihat dari berbagai referensi dan catatan dari para investor, maka bagi calon investor atau investor yang tertarik untuk melakukan investasi pada saham IPO, maka keuntungan besar yang mungkin diperoleh dari saham IPO biasanya hanya terjadi saat jangka pendek. 

Namun dalam jangka panjang, ternyata banyak riset yang membuktikan bahwa dalam jangka panjang atau sekitar 3 sampai 5 tahun setelah IPO, dan kinerja saham-saham perusahaan tersebut rata-rata tidak baik sehingga return abnormal pada awal IPO ini terhapus (return-nya negatif).

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat Anda tertarik ingin berinvestasi pada Saham IPO, maka untuk menghindari saham-saham yang turun setelah harga pasca IPO, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

Melihat jejak perusahaan dan prospektus perusahaan.

Cara pertama yang harus dilihat dalam hal ini adalah dengan melihat rekam jejak perusahaan. Dengan cara ini Anda bisa melihat saham-saham apa saja yang masuk unggulan dengan potensi pertumbuhan yang bagus di masa yang akan datang.

Dan perusahaan yag melakukan IPO pasti menerbitkan prospektus, tentu saja memuat tentang riwayat usaha, bidang usaha dan juga prospek usaha ke depannya.

Mengetahui tujuan IPO yang dilakukan perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun