Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menjadikan Produk Angkringan Memiliki Added Value dengan Konten Kreatif bersama IndiHome

11 Mei 2023   09:09 Diperbarui: 11 Mei 2023   09:24 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi kucing besek (Sumber: Dokumen pribadi diolah)

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, begitu pula dalam dunia bisnis. Saat ini dengan berkembangnya teknologi informasi, membuat siapa saja bisa dengan mudah mencari informasi yang dibutuhkan. Begitu pula dengan kemudahan melakukan usaha, saat ini semua bisa dilakukan dengan mudah. Begitu pula tema kali ini yang mengambil judul "Menjadikan produk angkringan memiliki added value dengan konten kreatif bersama IndiHome".

Terdapat 4 kata kunci penting dalam pembahasan kali ini yang semuanya saling berhubungan dan berupaya saling mendukung agar tujuannya menjadi tercapai, yaitu IndiHome sebagai penyedia internet, konten kreatif sebagai bahan promosi, produk angkringan adalah produk UMKM yang akan ditingkatkan sehingga memiliki added value dan bisa naik level.

Memahami Bisnis Sendiri Kunci Pengembangan Produk

Tidak dapat dipungkiri bahwa segala yang dilakukan oleh para pengusaha atau pebisnis apa pun bisnisnya ternyata menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dielakkan lagi. Mulai dari membangun bisnis, melakukan promosi, membangun konten agar para calon pembeli tertarik untuk membeli, hingga dalam pengembangan usaha.

Begitu pula seorang pebisnis, terdapat motivasi tersendiri mengapa seorang pebisnis harus fokus pada bisnisnya, entah motif, need based atau opportunity based. Kedua-duanya saat ini sangat berhubungan dan tidak bisa ditinggalkan.

Terdapat hal penting yang harus dipahami seorang pebisnis, dengan mendasarkan diri pada "Dan & Street Business Credit Service" yang menetapkan sepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur dan salah satunya adalah "Knowing your business" atau secara sederhana diartikan sebagai mengetahui bisnis Anda dengan baik.

Berbagai produk angkringan (Sumber: Dokumen pribadi)
Berbagai produk angkringan (Sumber: Dokumen pribadi)

Kompetensi sebagaimana yang dimaksud di atas mendasari bagaimana seseorang mau berbisnis, dan bagaimana seseorang bisa berbisnis, mengetahui dan memahami apa tujuan bisnis, kenapa harus berbisnis, dengan siapa dan untuk siapa berbisnis, kapan harus memulai berbisnis dan bagaimana mulai dan mengembangkan bisnis, termasuk bagaimana agar produk yang diproduksinya bisa dikenal dan menjadi prouk unggulan.

Begitu pula saat bisnis sudah dibuka dan sudah mulai menjual produk yang diproduksinya, sama hanya dengan yang dibahas kali ini, angkringan adalah satu satu dari bagian dari UMKM, untuk bisa bertahan dan bisa hidup, angkringan sebagai UMKM tidak boleh hanya menjual produk di gerainya saja, tapi mulai harus dipikirkan bagaimana produk-produk tersebut bisa dinikmati setiap orang dengan cara terkini, misalnya menjual produk angkringan di marketplace, melalui landing page, atau berbagai aplikasi media sosial terkini seperti Tik Tok.

Dari berbagai sumber daya yang ada, dengan menginvetarisir semua sumber daya tersebut, terdapat 6 (enam) hal yang dibutuhkan agar produk angkringan ini bisa berkembang, antara lain:

  • Passion.
  • Pola pikir atau mindset.
  • Rencana bisnis.
  • Smartphone.
  • Laptop.
  • Sambungan internet.

Tiga hal utama yang pertama, seperti passion, pola pikir dan rencana bisnis adalah soft skill yang dibutuhkan untuk membesarkan usaha sehingga kita masih memiliki semangat untuk mengembangkan bisnis

Tiga terakhir, yaitu smartphone, laptop dan sambungan internet menjadi hard skill, yang akan membantu sebuah usaha atau bisnis, dalam hal ini angkringan menjadi berkembang dan lebih maju.

Menjual Produk UMKM di Dunia Maya Bersama IndiHome

Dapat diakui bahwa para pemain bisnis UMKM sangat banyak, namun sektor ini bisa diakui memiliki banyak persoalan, mulai dari manajemen sampai dengan bagaimana meningkatkan kualitas hingga membuat produk yang dijualnya memiliki nilai tambah.

Para pelaku UMKM ini, khususnya angkringan memang hanya sekedar menjual barang atau produknya secara tradisional, jarang yang memiliki ide untuk membuat produknya bisa dinikmati masyarakat banyak.

Wabah pandemi Covid-19 ini yang pernah terjadi beberapa waktu lalu, bisa menjadi batu pijakan awal, yang didasarkan atas perilaku masyarakat dalam membeli menjadi semakin berubah. Bahkan saat ini penjualan lebih banyak yang dilakukan melalui online dan aplikasi.

Begitu pula dengan berbagai makanan yang dijual di gerai-gerai angkringan yang saat ini banyak bermunculan, tidak banyak yang memiliki ide untuk bisa meningkatkan omset melalui cara lain.

Kebanyakan juga bingung dengan market. Memang produk sebagus apa pun bila tidak memiliki market akan percuma. Oleh karena itu, jangan memproduksi sebuah produk dalam jumlah besar bila belum jelas marketnya, produksi bisa dilakukan secukupnya hanya sekedar untuk contoh saja.

Memanfaatkan IndiHome Sebagai Internet Provider yang Mendukung Bisnis Online

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia yang semakin canggih ini. Memang menjual produk bukan perkara mudah. Hal ini juga membutuhkan strategi dan modal besar, maka tidak sedikit pengusaha UMKM yang mengeluh akan biaya pemasaran, termasuk biaya promosi.

Untuk itu, terdapat solusi praktis yaitu dengan menggunakan internet, dan kini para pengusaha bisa menjual produknya dengan kemudahan dari IndoHome. Selain biayanya terbilang murah, mulai dari pemasangan sampai biaya bulanannya, produk yang dijual melalui internet ini pun bisa diakses oleh market di seluruh Indonesia.

IndiHome sebagai internet provider terbaik (Sumber: Dokumen pribadi diolah)
IndiHome sebagai internet provider terbaik (Sumber: Dokumen pribadi diolah)

Langkah pemasaran melalui jalur maya ini dikenal dengan sebutan virtual trading house, maka dengan hadirnya IndiHome dari Telkom Indonesia sebagai Internet Provider terbaik di Indonesia ini para pengusaha, khususnya pengusaha angkringan yang termasuk sebagai pengusaha UMKM bisa mempromosikan contoh produknya, mereka hanya perlu memajang sejumlah foto disertai penjelasan mengenai spesifikasi produk.

Setiap orang yang membutuhkan produk tersebut bisa langsung mengaksesnya. Kalau cocok, maka konsumen tinggal memesan sesuai dengan contoh digambar,

Dengan teknologi internet itu pun, para pengusaha angkringan yang sudah memiliki ide produk, bisa meraih market yang lebih luas.

Menjadikan Ragam Produk Angkringan Menjadi Produk yang Dicari melalui Konten Kreatif

Bisnis angkringan memang bisnis sederhana dan juga bisa dikatakan bisnis kecil, namun meskipun kecil, ternyata bisnis ini sudah membentuk mata rantai nilai atau yang disebut dengan value chain, yang bermula dari operasi, keuangan, sumber daya manusia dan pemasaran.

Produk angkringan memang produk receh, seperti nasi kucing, berbagai sate-satean, dan juga berbagi pilihan minum. Dari berbagai pilihan produk tersebut, maka menjadikan produk angkringan menjadi memiliki added value atau nilai tambah menjadi hal penting, agar bisnis tidak berjalan stagnan dan bis amenjadi produk alternatif yang bisa menjangkau banyak konsumen.

Terdapat beberapa ide konten kreatif agar produk angkringan online semakin dikenal, antara lain:

1. Pengenalan produk.

Agar pelanggan dan customer tertarik membeli, maka salah satu cara adalah membuat konten edukatif yang memberikan informasi tentang produk yang ditawarkan. 

Produk frozen food angkringan (Sumber: Dokumen pribadi diolah)
Produk frozen food angkringan (Sumber: Dokumen pribadi diolah)

Salah satu caranya dalam hal ini adalah memberikan informasi tentang produk angkringan frozen food, seperti tempe tahu bacem frozen, bacem usun frozen, hingga berbagai produk bakso atau pentol yang bisa difrozen dan berbagai produk makanan angkringan yang bisa diproduksi dan tahan lama dengan teknologi terkini.

2. Membuat kreasi penggunaan produk.

Agar bisa menambah pendapatan dan juga menarik para pelanggan, disediakan pula variasi produk sepeti sajian nasi kucing dalam besek, nasi kucing besek hingga variasi nasi bakar kotak. 

Nasi kucing besek (Sumber: Dokumen pribadi diolah)
Nasi kucing besek (Sumber: Dokumen pribadi diolah)

Nasi kuning besek (Sumber: Dokumen pribadi diolah)
Nasi kuning besek (Sumber: Dokumen pribadi diolah)

Nasi gurih bakar bento (Sumber: Dokumen pribadi ) 
Nasi gurih bakar bento (Sumber: Dokumen pribadi ) 

Berbagai konten dalam hal ini sudah dibuat, baik melalui media sosial, seperti facebook, instagram, dan twitter. 

3. Menggunakan Used Generated Content.

Ide ini sangat menarik dan sangat membantu para pengusaha UMKM karena konten ini berasal dari pelanggan, dan tentu saja konten ini akan membantu melengkapi berbagai postingan media sosial bisnis. Konten ini sangat bermacam-macam, seperti review produk dari pelanggan, baik video atau pun foto, sampai berbagai review customer di Youtube.

Dapat diakui bahwa dengan proses digitalisasi bagi UMKM dalam hal ini angkringan yang dikelola, memang sedikit banyak sudah memberikan nilai tambah, salah satunya menambah penghasilan dan pendapatan usaha. Selain itu dengan platform digital yang didukung oleh IndiHome akan bisa menjangkau konsumen secara luas dengan mudah dan cepat.

Jangan menunggu. Tidak akan pernah ada waktu yang tepat. Mulailah dimana pun Anda berada, dan bekerjalah dengan alat apa pun yang Anda miliki. Peralatan yang lebih baik akan ditemukan ketika Anda melangkah. -- Napoleon Hill.

Semoga sedikit informasi tentang "Menjadikan produk angkringan memiliki added value dengan konten kreatif bersama IndiHome" ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi bagi pebisnis UMKM, khususnya pengusaha angkringan untuk bisa mengembangkan produk melalui konten kreatif bersama IndiHome.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun